Sumenep (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menyatakan potensi bencana di Kabupaten Sumenep bersifat hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi faktor cuaca atau alam.

"Dalam pemetaan kami di BPBD Jawa Timur, bencana hidrometeorologi yang perlu dan harus diwaspadai warga Sumenep ada enam jenis," kata Kepala BPBD Jawa Timur, Sudarmawan di Sumenep, Rabu.

Enam jenis bencana hidrometeorologi itu adalah banjir, angin puting beliung, tanah longsor, abrasi laut, kekeringan, dan gempa bumi.

Sudarmawan berada di Sumenep untuk menghadiri penanaman seribu bibit pohon mangrove oleh pejabat yang tergabung dalam forum pejabat pimpinan daerah dan relawan sekolah laut setempat di pesisir Pantai Kesong di Kecamatan Kalianget.

Ia menjelaskan, gempa bumi termasuk bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Sumenep akibat adanya pergeseran lempengan gempa yang mengarah ke kawasan Pulau Madura, termasuk Surabaya.

BPBD Jawa Timur tentunya berkewajiban untuk melakukan penguatan kapasitas aparatur dan masyarakat setempat agar lebih mandiri dan memiliki tingkat respons yang makin kuat dalam menghadapi potensi bencana alam.

"Kami akan secara terus-menerus memperkuat kepekaan warga sebelum terjadi bencana," kata Sudarmawan, menerangkan.

Ia juga mengemukakan, penanaman mangrove yang dilakukan di pesisir Pantai Kesong di Kecamatan Kalianget itu termasuk salah satu cara untuk menguatkan kepekaan warga sekaligus antisipasi terhadap potensi bencana alam berupa abrasi laut. (*)
Video Oleh Slamet Hidayat

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017