Surabaya (Antara Jatim) - Kemajuan teknologi terkini memang tidak bisa dibendung, hanya ada dua pilihan sikap dalam menanggapinya, siap berkompetisi dengan melakukan sesuatu dan maksimalkan seluruh ide kreatif dan penuh inovasi.

Atau hanya hidup dengan apa adanya, dan merasa sudah cukup serta tidak tergerak untuk merespon atau berkompetisi, hingga menunggu kehancuran.

Itulah sepenggal pesan yang disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kepada para pemuda, saat kunjungannya ke Surabaya beberapa waktu lalu. 

Pesan tersebut, menjadi kunci umum menanggapi gempuran kemajuan teknologi yang kini ada pada sentuhan jari dengan prinsip mudah, cepat dan transparan.

Hal itulah yang ditangkap Perseroan Terbatas Pertamina (Persero) dengan meluncurkan aplikasi "Bright Home Service" atau pelayanan pesan antar berbasis digital melalui sistem gawai yang memudahkan konsumen sebagai bentuk layanan optimal kepada konsumen elpiji.

Pertamina mungkin tidak mau merasa tertinggal dan diam saja hanya dengan menawarkan pelayanan manual, sebab sudah banyak contoh perusahaan besar yang perlahan-lahan hancur karena tidak mau tergerak berinovasi.

Oleh karena itu, aplikasi Bright Home Service hadir sebagai salah satu upaya Pertamina untuk terus berinovasi, sehingga dapat menunjang kebutuhan konsumen. Di sisi lain, aplikasi ini diharapkan dapat mendukung penjualan dan pengembangan pasar bright gas.

"Melalui aplikasi ini, konsumen dapat dengan mudah memesan produk elpiji dengan jaminan pelayanan yang profesional dan tepat waktu hingga diantar sampai ke tangan konsumen," ucap Vice President Domestic Gas PT Pertamina, Kusnendar di Surabaya.

Kusnendar mengatakan layanan ini memudahkan konsumen dalam melakukan pemesanan dan pembelian produk elpiji bright gas ukuran 5,5 kg dan bright gas 12 kg serta elpiji 12 kg untuk kebutuhan sehari-hari. 

Dalam aplikasi ini, kata dia, konsumen bisa melakukan pemesanan produk dengan cara terlebih dahulu mengunduh aplikasi Bright Home Service secara gratis di Google Play Store - Android, kemudian mendaftarkan akun dalam aplikasi. 

Selanjutnya, konsumen melakukan pemesanan pada menu Pesan Gas, dan memilih jenis produk elpiji yang diinginkan termasuk jumlah yang dibutuhkan, lalu memasukan alamat dan waktu pengiriman. 

"Diakhir, konsumen akan mendapatkan Bukti Pesan (e-invoice) dan pembayaran dilakukan saat elpiji telah sampai diantar ke konsumen (cash on delivery)," tuturnya.

Ia berharap, seluruh konsumen dapat memanfaatkan aplikasi ini karena akan memudahkan konsumen atau masyarakat baru yang ingin membeli tabung perdana ataupun trade-in elpiji 3 kg dan 12 kg dengan bright gas.

Di aplikasi ini, Kusnendar mengaku, konsumen juga dapat mengecek ataupun melacak status pemesanan serta mendapatkan berbagai informasi promo produk elpiji. 

"Pada bulan pertama, aplikasi Bright Home Service ditargetkan pengunduhnya sebanyak 13.300 pengguna (user), dan Surabaya menjadi pilot uji coba aplikasi, dan dibagi menjadi empat titik pemesanan, yakni Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Sambikerep, Kecamatan Dukuh Pakis dan Kecamatan Sawahan," tuturnya.

Kusnendar mengaku juga akan memberikan promo bagi pengunduh pertama dengan mendapatkan potongan harga elpiji untuk pembelian tabung perdana dan penukaran isi ulang bright gas 5,5 kg, bright gas 12 kg dan elpiji 12 kg serta promo potongan harga untuk tukar tambah elpiji 3 kg dan elpiji 12 kg ke bright gas.

Ke depan, kata dia, aplikasi ini ditarget dapat menjangkau seluruh konsumen secara nasional pada pertengahan tahun 2018 setelah tahapan uji coba ini. 

"Kami akan terus kembangkan dan sempurnakan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang dinamis, sebagai salah satu upaya menangkap peluang menangkap kemajuan teknologi terkini," katanya. 

Pertumbuhan 

Aplikasi itu, dibuat juga untuk menjaga pertumbuhan penjualan Bright Gas yang semakin hari mencatatkan kenaikan, kata Area Manager Comunication & Relations Pertamina MOR V Rifky Rakhman Yusuf.

Yusuf mengatakan, Pertamina MOR V yang meliputi wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mencatatkan pertumbuhan positif konsumsi elpiji nonsubsidi hingga September 2017 untuk jenis elpiji bright gas ukuran 5,5 kg dan ukuran 12 kg.

Konsumsi bright gas hingga September 2017 untuk ukuran 5,5 Kg telah mencapai 961 metrik ton (MT), dengan konsumsi rata-rata bulanan sebesar 107 MT atau tumbuh sebesar 601,46 persen dibandingkan total konsumsi Tahun 2016 sebesar 611 MT.

Sedangkan konsumsi bright gas 12 Kg, tercatat tumbuh 90,57 persen, yakni dari konsumsi Tahun 2016 sebesar 3.236 MT menjadi 6.167 MT pada 2017, dengan konsumsi rata-rata bulanan sebesar 685 MT.

"Kami berterima kasih pada konsumen dan masyarakat yang sudah membeli elpiji nonsubisidi khususnya bright gas, karena dapat mengukur adanya peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, karena tidak lagi menggunakan elpiji subsidi," katanya

Rifky mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang sudah menggalakkan gerakan sadar nonsubsidi bagi masyakat mampu, sehingga mempengaruhi peningkatan penjualan elpiji nonsubisidi khususnya bright gas.

Saat ini, kata dia, wilayah pemasaran bright gas 5,5 kg sudah mencakup seluruh area MOR V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Sedangkan di wilayah Jatim bright gas 5,5 kg sudah dipasarkan di seluruh kabupaten dan kota, tidak hanya dijual di SPBU atau bright store, namun sudah tersedia di modern outlet seperti pasar modern Indomaret dan Alfamidi.

Terkait harga, Rifky mengatakan untuk tabung perdana plus isinya bright gas dengan ukuran 5.5 Kg dijual sebesar Rp334 ribu, dan harga isi ulang sebesar Rp64 ribu

"Kami berharap pengguna bright gas di wilayah MOR V dapat terus meningkat," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017