Bangkalan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur hingga kini belum mendistribusikan kartu tani kepada para kelompok tani di wilayah itu, karena masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

Menurut Kasubag Program pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Pemkab Bangkalan Moeh Ridhwan di Bangkalan, Senin, pembuatan kartu tani itu merupakan program pemerintah pusat sebagai upaya untuk mengikutsertakan petani pada program asuransi pertanian.

"Saat ini sudah ada 35.000 kartu tani yang telah selesai dicetak, dari total 35.600 kartu," ujar Ridhwan.

Hanya saja, sambung dia, kartu tani yang telah dicetak itu belum bisa didistribusikan kepada para petani, karena pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

Menurutnya, program pembuatan kartu tani oleh pemerintah itu, juga bertujuan agar petani bisa mendapatkan kemudahan saat hendak membeli kebutuhan pertanian yang disubsisi pemerintah, seperti pupuk dan jenis kebutuhan lainnya.

"Bagi petani yang memiliki kartu tani, akan munah mengurusnya. Jadi, intinya, kartu tani itu, subsidi dari pemerintah bisa tepat sasaran," katanya, menerangkan.

Petani yang bisa mendapatkan kartu tani itu, menurut Moeh Ridhwan adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani.

"Ini dimaksudkan, agar petani tersebut benar-benar petani. Karena kalau tergabung dalam kelompok tani, sudah terverifikasi secara faktual dan merupakan petani asli, bukan atas nama petani," katanya, menjelaskan.

Wakil Ketua DPRD Bangkalan Fatkurrahman berharap, petunjuk teknis tentang pendistribusian kartu tani itu segera turun, karena realisasi program tersebut sangat dibutuhkan masyarakat petani di Kabupaten Bangkalan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017