Malang (Antara Jatim) - Gelaran Jatim Travel Mart di Mall Malang City Point pada 28-29 Oktober 2017 menyasar sekitar 6.000 pengunjung dengan target transaksi mencapai Rp6 miliar.
Wakil Wali Kota Malang Sutiaji berharap dunia pariwisata di kota itu akan makin dikenal banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, apalagi sekarang banyak destinasi wisata tematik yang dikembangkan di Kota Malang.
"Melalui gelaran Jatim Travel Mart ketujuh 2017ini, Kota Malang tidak hanya dikenal sebagai kota transit atau persinggahan, tetapi menjadi destinasi wisata utama," kata Sutiaji dalam pembukaan Jatim Travel Mart 2017 di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/10) malam.
Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya, Sutiaji berharap agar dunia pariwisata di kota pendidikan itu dapat mendulang peningkatan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya juga mampu menunjang pendapatan asli daerah (PAD) Jatim.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Timur Dwi Cahyono menambahkan melalui Jatim Travel Mart 2017 diharapkan makin banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang akan datang ke Jatim untuk menikmati berbagai suguhan destinasi wisata, mulai dari alam pegunungan hingga pantai, tak terkecuali Kota Malang.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan dengan target transaksi Rp6 miliar dan pengunjung lebih dari 6 ribu orang, kegiatan ini diikuti 40 seller dan 25 buyer dari luar kota. "Tahun ini kami juga melibatkan masyarakat, bukan hanya pembeli,ujarnya.
Ia mengakui berbeda dengan promosi wisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Parawisata Jatim yang dipusatkan di Surabaya, BPPD menggelar promosi pariwisata di daerah yang potensi wisatanya bagus, termasuk Kota Malang yang industri pariwisatanya mulai menggeliat melalui kampung-kampung tematik di tengah kota.
Wisata unggulan yang bisa dijual dan dinikmati wisatawan di Kota Malang, di antaranya adalah heritage, budaya, dan kuliner. "Sasaran kami untuk mendatangkan wisatawan ini bukan hanya Kota Malang, tapi seluruh daerah di Jatim, hanya saja lokasi wisata di Kota Malang saat ini banyak yang baru bermunculan," ujarnya.
Selama dua hari Jatim Travel Mart 2017 digelar, ada kegiatan bursa wisata yang bisa diikuti masyarakat umum berupa harga murah masuk tempat wisata, paket tur keluarga yang sanga terjangkau, wedding/meeting special package, lelang voucher menginap hotel berbintang mulai Rp100.000, dan free voucher wisata setiap hari.
Selain itu, peserta juga diajak berkeliling kota, yakni familiarization trip buyer pada 28 dengan bus Malang City Tour mengelilingi kota dan mengunjungi Kampung Warna-Warni serta Kampung 3D.
"Kami berharap ada masukan dari buyer terkait pengembangan objek wisata di Kota Malang selama perhelatan Jatim Travel Mart ini, apalagi Kota Malang hanya tinggal satu tahun untuk berbenah agar menjadi destinasi wisata pilihan wisatawan," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Wakil Wali Kota Malang Sutiaji berharap dunia pariwisata di kota itu akan makin dikenal banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, apalagi sekarang banyak destinasi wisata tematik yang dikembangkan di Kota Malang.
"Melalui gelaran Jatim Travel Mart ketujuh 2017ini, Kota Malang tidak hanya dikenal sebagai kota transit atau persinggahan, tetapi menjadi destinasi wisata utama," kata Sutiaji dalam pembukaan Jatim Travel Mart 2017 di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/10) malam.
Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya, Sutiaji berharap agar dunia pariwisata di kota pendidikan itu dapat mendulang peningkatan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya juga mampu menunjang pendapatan asli daerah (PAD) Jatim.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Timur Dwi Cahyono menambahkan melalui Jatim Travel Mart 2017 diharapkan makin banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang akan datang ke Jatim untuk menikmati berbagai suguhan destinasi wisata, mulai dari alam pegunungan hingga pantai, tak terkecuali Kota Malang.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan dengan target transaksi Rp6 miliar dan pengunjung lebih dari 6 ribu orang, kegiatan ini diikuti 40 seller dan 25 buyer dari luar kota. "Tahun ini kami juga melibatkan masyarakat, bukan hanya pembeli,ujarnya.
Ia mengakui berbeda dengan promosi wisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Parawisata Jatim yang dipusatkan di Surabaya, BPPD menggelar promosi pariwisata di daerah yang potensi wisatanya bagus, termasuk Kota Malang yang industri pariwisatanya mulai menggeliat melalui kampung-kampung tematik di tengah kota.
Wisata unggulan yang bisa dijual dan dinikmati wisatawan di Kota Malang, di antaranya adalah heritage, budaya, dan kuliner. "Sasaran kami untuk mendatangkan wisatawan ini bukan hanya Kota Malang, tapi seluruh daerah di Jatim, hanya saja lokasi wisata di Kota Malang saat ini banyak yang baru bermunculan," ujarnya.
Selama dua hari Jatim Travel Mart 2017 digelar, ada kegiatan bursa wisata yang bisa diikuti masyarakat umum berupa harga murah masuk tempat wisata, paket tur keluarga yang sanga terjangkau, wedding/meeting special package, lelang voucher menginap hotel berbintang mulai Rp100.000, dan free voucher wisata setiap hari.
Selain itu, peserta juga diajak berkeliling kota, yakni familiarization trip buyer pada 28 dengan bus Malang City Tour mengelilingi kota dan mengunjungi Kampung Warna-Warni serta Kampung 3D.
"Kami berharap ada masukan dari buyer terkait pengembangan objek wisata di Kota Malang selama perhelatan Jatim Travel Mart ini, apalagi Kota Malang hanya tinggal satu tahun untuk berbenah agar menjadi destinasi wisata pilihan wisatawan," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017