Gresik (Antara Jatim) - Produksi pabrik Semen Gresik di Tuban, Jawa Timur diproyeksikan hingga akhir 2017 tumbuh menjadi 14 juta ton, dari produksi saat ini yang mencapai 13,4 juta ton.
Direktur Produksi Semen Gresik, Joko Sulistyanto dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat mengatakan produksi pabrik Semen Gresik di Tuban ditujukan untuk pasar tradisional di Jatim dan kawasan Indonesia Timur.
"Kami hingga saat ini terus berupaya semaksimal mungkin bisa berkontribusi terhadap masyarakat sekitar pabrik," katanya.
Ia mengatakan hingga kini jumlah tenaga kerja yang ada sebanyak 8.393 orang, dan dari jumlah itu yang berstatus karyawan tetap 1.327 orang, outsourcing 1.683 orang, mitra 1.535 orang dan anak usaha sebanyak 3.848 orang.
"Total jumlah pekerja di sini sebanyak 83 persen adalah orang lokal Tuban, dan dalam pengelolaan pabrik kami tidak akan semena-mena, sebab persoalan lingkungan menjadi perhatian utama kami," kata Joko, menegaskan.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Jawa Tengah yang datang ke Pabrik Semen Gresik di Tuban mendukung penuh keberadaan pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jateng.
Sebab, akan mendorong perekonomian Jateng, sehingga perlu didorong agar pabrik Semen Indonesia di Rembang bisa beroperasi.
Ketua Fraksi PPP yang juga anggota Komisi D DPRD Jateng, Abdul Aziz mengakui pro dan kontra dalam menyikapi pembangunan pabrik semen di Rembang merupakan hal biasa.
Dia meminta, agar hal itu tidak menghambat PT Semen Indonesia Tbk untuk menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
Anggota fraksi PKB, Benny Karnadi juga meminta semua pihak berhati-hati dalam menyikapi berdirinya pabrik Semen Indonesia di Rembang, apalagi terkait dengan persoalan dampak lingkungan.
Sebab, kata dia, sejauh ini belum ada data valid yang menyebutkan bahwa pabrik semen ini dapat merusak atau tidak merusak lingkungan sekitar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017