Kediri (Antara Jatim) - Ratusan karyawan dari berbagai bank di wilayah keresidenan Kediri dan Madiun mengikuti kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto mengatakan kegiatan donor darah itu diikuti sekitar 1.300 pendonor. Di Bank Indonesia Kediri, ada sekitar 700 pendonor yang terdata dari berbagai bank wilayah Kediri.

"Ini kegiatan rutin yang kami selenggarakan dan triwulan terakhir diikuti lebih banyak pendonor. Ini adalah aksi sosial dari kalangan perbankan, perbanas, di empat kota, yaitu Kediri, Tulungagung, Blitar, dan Madiun," kata Djoko di Kediri, Selasa.

Ia juga mengatakan, kegiatan ini sekaligus sebagai dukungan pada PMI, terlebih lagi stok darah di PMI yang ternyata masih belum mencukupi. Diharapkan, dengan kegiatan donor darah ini bisa bermanfaat untuk orang yang membutuhkan.

Sementara itu, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kediri, juga menipis dimana stok idealnya per hari minimal 500 kantong darah, saat ini hanya 380 kantong darah, sehingga PMI juga giat melakukan seruan untuk donor darah.

"Stok saat ini yang jelas A dan AB sedikit, tidak sampai 50 kantong. Untuk B sekitar 180 kantong dan O 162 kantong. Idealnya sebisa mungkin semua golongan di atas 100 kantong, minimal (semua) 500 kantong per hari," kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kediri dr Ira Widiastuti ditemui dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri tersebut.

Ia mengatakan, saat ini permintaan darah relatif stabil, tidak ada peningkatan ataupun penurunan. Stok di bank darah setiap rumah sakit juga masih mencukupi. Jika stok kurang, dianjurkan untuk mencari pendonor untuk bisa donor darah.

Terkait dengan darah yang tercemar, ia mengatakan PMI memang melakukan "Screening" atau uji saring dengan ketat. Beberapa virus yang sering diketahui tercemar dalam darah antara lain Hepatitis B, C, HIV, serta penyakit sipilis.

"Akan kami periksa apakah ada virusnya atau tidak, antara lain virus Hepatitis B, C, HIV dan sipilis. Apabila ada atau ditemukan di dalam darah ada virusnya darah akan kami buang," katanya.

Ia menyebut, temuan virus saat ini mayoritas adalah Hepatitis B. Jumlahnya, dari sekitar 1.500 kantong per bulan, ada 0,01 persen darah yang tercemar virus Hepatitis B tersebut. Darah-darah yang tercemar itu akan dibuang, sebab sudah tidak sehat jika didonorkan pada orang lain.

Ira juga mengatakan pendonor yang diketahui dalam darahnya ada kandungan virus penyakit, juga akan diberi informasi terkait dengan kondisi darahnya. Yang bersangkutan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit guna memastikan sakitnya serta untuk pengobatan. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017