Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menawarkan investasi di bidang smelter kepada para pengusaha Singapura karena bisa meningkatkan industrialisasi dan keberadaannya mengurangi impor bahan baku, serta penolong industri yang masih 79 persen.

"Pembangunan smelter sangat membantu mengatasi ketergantungan Jatim terhadap impor bahan baku," ujarnya saat menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, berharap penawaran ini terealisasi dan menjadi sebuah kerja sama yang baik karena pasarnya jelas.

Menurut dia, dengan terbangunnya smelter di Jatim maka akan memberikan efek domino terhadap kinerja industri dalam negeri, khususnya di Jatim.

"Selain mampu mengurangi ketergantungan impor bahan baku, juga akan memicu tumbuhnya industri-industri hilir di sekitar lokasi berdirinya smelter," ucapnya.

Pembangunan smelter di Jatim, kata dia, juga dapat memperluas pasar seperti kawasan Timur Indonesia sekaligus menambah nilai efisien dalam perdagangan.

"Sebab geo ekonomi Jatim berada di tengah Indonesia dan perdagangan kawasan Timur Indonesia mulai Kalimantan sampai Papua," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Pihaknya juga memastikan melakukan langkah untuk menunjang investasi tersebut, yakni memudahkan berinvestasi melalui empat jaminan pemerintah seperti kemudahan perizinan, penyelesaian masalah perburuhan, ketersediaan "power plant" dan fasilitasi penyediaan tanah.

Di tempat sama, Pakde Karwo memaparkan kondisi investasi Singapura di Jatim, yaitu pada semester I tahun 2017 mencapai 7,34 miliar dolar AS atau sudah menyumbang 50 persen dari PMA di Jatim.

Sementara itu, Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar memuji kepemimpinan Pakde Karwo yang semakin berkembang, ditambah jaminan kondisi keamanan saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2018.

"Tentu ini akan sangat memberikan kepercayaan bagi investor Singapura yang ingin ke Jatim," katanya.

Salah satu tujuan kunjungannya ke Jatim, lanjut dia, yakni mendiskusikan masa depan investor dari segi bisnis dan investasi karena perusahaan Singapura merupakan salah satu investor besar di Jatim, mulai bidang properti, retail, makanan dan minum, maupun pelabuhan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017