Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo, Jawa Timur meresmikan Desa Wage, Sidoarjo sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan (JSK).

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo, Ikeda Hendra Kusuma, di dampingi Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah (BPU) Dyah Swasti, Sabtu mengatakan, jumlah warga yang ada di desa ini sebanyak 20 ribu orang.

"Dari jumlah tersebut potensi pekerjanya sebanyak 12 ribu orang," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo.

Ia mengemukakakn, alasan memilih Desa Wage ini, di samping potensi luar biasa sektor informal karena dari sisi UKM dan juga pedagang kreatif.

"Kami bersama dengan pemerintah desa sudah berkomitmen untuk melindungi pekerja informal di Desa Wage mengingat risiko kerja mereka juga cukup tinggi," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, setelah pemerintah desa sudah menyiapkan lahan di lapangan yang bisa digunakan sebagai tempat berdagang kepada pedagang kaki lima di desa setempat.

"Dari jumlah 12 ribu tersebut di antaranya juga ada yang terlindungi sebagai PNS dan juga pekerja penerima upah. Sementara pedagang kaki lima masih sekitar 1.200 belum di luar UKM," katanya.

Ia mengatakan, dengan diresmikannya Desa Wage ini, maka sudah ada lima desa yang diresmikan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Lima desa itu masing-masing, Desa Grabagan, Grogol, Prambon, Sumput dan juga Desa Wage. Bahkan belum lama ini, kami sudah mencanangkan Pasar Taman sebagai pasar sadar jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017