Surabaya (Antara Jatim) - Sutradara film Danial Rifki mengapresiasi film karya-karya siswa SMA/SMK Jawa Timur yang mengikuti ajang Festival Sinema Sekolah (FSS) Dinas Pendidikan Jatim di Surabaya, Sabtu.

Danial usai kegiatan FSS menyatakan terkejut akan kreativitas dan film-film yang dihasilkan oleh pelajar di Jatim karena film yang dihasilkan sangat orisinil.

"Kreativitasnya mengejutkan sekali. Saya tidak menyangka idenya seasyik itu. Ada anak dirundung, orang tua yang tidak mengizinkan anaknya sekolah, ada pendekatan horor. Bagai saya itu kreatif sekali," kata sutradara peraih Piala Citra tahun 2012 itu.

Sutradara Film Haji Backpacker itu mengatakan, dirinya senang diundang untuk menyaksikan kreatifitas siswa SMA/SMK Jatim. Baginya, tema-tema yang diangkat dalam film karya mereka bagus karena dekat dengan keseharian pelajar.

"Ada tema yang dekat sekali dengan mereka. Contohnya film dengan judul Tri Maskentir yang bercerita tentang pendekatan ke cewek dengan menggunakan geometri, kalkulus tapi si cewek anak IPS. Itu dekat dengan mereka. Mereka cukup menyuarakan apa yang dekat dengan mereka," tuturnya.

Dirinya berpesan kepada para siswa untuk pertahankan apa yang dekat dengan lingkungan. Selain itu, Danial menyarankan siswa untuk lebih meningkatkan teknis penggarapan. "Tadi masih banyak film yang suaranya kadang tinggi kadang rendah. Ada videonya yang masih biasa. Tapi niknya film maker muda adalah idenya. Spontanitas itu yang membuat film mereka lebih orisinil," tuturnya.

Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pendidikan Dindik Jatim Ema Sumiarti mengatakan pada FSS kali ini diikuti 110 peserta SMA/SMK di Jatim naik 30 peserta dibanding tahun 2016 yang hanya 80.

"Dari 110 itu diseleksi dan akhirnya tinggal 85. Proses pendaftaran hingga seleksi semuanya melalui daring. Dari proses itu diambil 10 nominasi untuk SMA dan 10 untuk SMK," tuturnya.

Dia menjelaskan, syarat utama FSS adalah film haruslah karya asli bukan plagiat atau cuplikan dari film karya lain dan tidak pernah dilombakan di ajang festival mana pun.

"Durasi film maksimal 15 menit. Pada proses penggarapan film semuanya harus murni dari siswa," ujarnya.
 
Secara garis besar FSS 2017 mengambil tema "Generasi Berbudaya". Ema berharap melalui FSS akan tercipta pencipta film andal dari Jatim khususnya dari pelajar. "Secara umum de cerita bagus-bagus, mungkin dalam produksi perlu lebih diperbaiki," ucapnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017