Gresik (Antara Jatim) - Bupati Gresik, Jawa Timur, Sambari Halim Radianto meminta penggarap proyek revitalitasi Alun-alun setempat memfasilitasi penyandang disabilitas, dengan pembangunan sarana yang tidak menyulitkan penyandang cacat tersebut.

"Jalan yang ada di bawah 'jogging track' tidak boleh ada anak tangga. Harus diubah gambarnya, karena kalau ada anak tangga akan menyulitkan bagi penyandang disabilitas khususnya pemakai kursi roda," kata Sambari, saat meninjau progres pembangunan Alun-alun di Gresik, Kamis.

Sambari mengaku secara umum progres pembangunan Alun-alun Gresik sudah mencapai 75 persen, khususnya untuk fasilitas pejalan kaki, dan hanya pada bagian sebelah timur yang masih dalam taraf pemasangan batu cor. 

"Dari sisi kontruksi pembangunan jogging track sudah tampak bagus dan kokoh, ditambah pemasangan balok dan tiangnya juga simetris," katanya.

Sambari juga meminta agar keberadaan beberapa pohon palem dipertahankan dan dijaga agar tetap hidup, serta ditambahi dengan tanaman jenis lain seperti pohon kurma.
 
"Upayakan kalau bisa ditanami beberapa pohon kurma. Saya yakin bisa karena beberapa tempat di Jawa Timur pohon kurma bisa hidup dan berbuah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bambang Isdianto mengatakan pembangunan revitalisasi Alun-alun berjalan sesuai progres, dan diharapkan akhir tahun 2017 seluruh pembangunan kontruksi selesai.

Selanjutnya, kata dia, tahun 2018 akan dilanjutkan pembangunan yang lainnya termasuk penyelesaian akhir.

Bambang mengaku siap mengikuti instruksi bupati Gresik yang meminta agar memfasilitasi penyandang disabilitas di setiap fasilitas Alun-alun yang baru.

"Hanya tinggal menambah ketinggian cor lantai saja. Karena ketinggian jogging track yang di atas juga sudah levelling di semua sisi, jadi tidak berpengaruh," katanya, menjelaskan.

Sebelumnya, Pemkab Gresik berencana merevitalisasi Alun-alun menjadi Islamic Center, setelah sebelumnya sempat diprotes sejumlah tokoh masyarakat dan warga setempat.

Kelanjutan kembali program revitalisasi ini dilakukan setelah adanya keputusan bersama hasil rapat para kyai, ulama, MUI, dan elemen masyarakat yang dilakukan di Ruang Graita Eka Praja.

Ada tiga keputusan yang disampaikan pada akhir rapat, yakni pembangunan dan penataan Alun-alun dilanjutkan kembali, kemudian merelokasi lokasi PKL, serta melakukan desain ulang gambar Alun-alun.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017