Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengharapkan penyelenggaraan "Jatim Fair" menjadi pemicu inovasi dan mendorong promosi perdagangan untuk bersaing di pasar global maupun domestik.

"Kemudian juga diharapkan bisa meningkatkan perdagangan, investasi dan perluasan lapangan kerja di Jatim," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Selain itu, ke depannya juga diharapkan penyelenggaraan "Jatim Fair" terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pameran, serta ada peningkatan kualitas dan penataan yang makin baik dan berdaya saing.

Khusus tahun ini, "Jatim Fair" yang digelar pada 5-15 Oktober 2017 di Grand City Surabaya, hasil transaksinya mencapai sebesar Rp54,3 miliar dan jumlah pengunjungnya 192.900 orang.

Menurut dia, "Jatim Fair" menjadi representasi kekuatan usaha menengah kecil dan menengah (UMKM) yang memberikan kontribusi 54,98 persen terhadap ekonomi Jatim.

Dengan jumlah 6,8 juta UMKM di Jatim, kata dia, terbukti menjadi kekuatan ekonomi yang saat ini tumbuh 5,21 persen pada Semester I Tahun 2017. 

Pemprov Jatim, lanjut dia, terus melakukan upaya untuk meningkatkan UMKM, di antaranya dengan meningkatkan daya saing, kualitas produk dan sumber daya manusia.

"Beberapa upaya yang dilakukan antara lain memfasilitasi ISO, SNI, HACCP, HKI, desain kemasan serta sertifikasi tenaga kerja. Harapannya dapat meningkatkan kualitas produk dan SDM," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017