Surabaya (Antara Jatim) - Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Jatim mulai tumbuh positif, meski sebagai besar masyarakat masih belum mengenal industri tersebut.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya di Surabaya, Selasa mengakui, masyarakat di luar Jakarta memang masih sedikit yang mengerti dan paham tentang industri PBK. 

Sehingga, kata dia, perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi di berbagai kota besar selain Jakarta.

Masyarakat, ujarnya, lebih familiar untuk berinvestasi di saham, obligasi, reksadana, deposito atau lainnya. 

Untuk itulah, pada tahun ini PT Rifan Financindo Berjangka bersama BBJ dan Kliring Berjangka Indonesia terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. 

Sosialisasi dilakukan di lima kota besar, Pekanbaru Semarang, Medan, Palembang dan terakhir di Surabaya.

“Kalau di Jakarta, pemahaman masyarakatnya sudah bagus, tetapi di luar Jakarta masih sangat rendah. 

Terkait kinerja RFB, Teddy mengatakan sangat bagus dan terus mengalami pertumbuhan dalam tiap tahunnya. Secara nasional, ada sekitar 10 ribu nasabah yang sudah bergabung. 

Tahun ini, ada sekitar 1.556 nasabah baru yang telah bergabung, naik 37,30 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 1.134 nasabah. 

Sementara jumlah SDM RFB di seluruh Indonesia mencapai 3.250 orang yang tersebar di 9 kantor.

“Sepanjang 9 bulan, total transaksi yang kami lakukan mencapai 428.935 lot dari target 500 ribu lot di tahun ini," katanya.

Dia optimistis target tersebut akan tercapai bahkan kami perkirakan sampai akhir 2017 transaksi yang bakal terealisasi bisa mencapai 600 ribu lot.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017