Surabaya (Antara Jatim) - Produsen mobil truk berlomba-lomba menyasar pasar Jawa Timur karena infrastruktur di provinsi terbesar se- Indonesia ini telah memadai, kata seorang pelaku usaha otomotif.
     
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia Santika Wardoyo kepada wartawan di Surabaya, Kamis, menyebut ada beberapa alasan produsen truk menyasar pasar Jawa Timur. 
     
Selain infrastruktur jalan raya di Jawa Timur telah memadai, satu hal lainnya yang justru paling menentukan bagi penjualan mobil truk adalah pertumbuhan industri konsumsi di provinsi setempat,” katanya.
     
Dia memastikan pasar truk Hino di Jawa Timur ikut tumbuh seiring dengan adanya pembangunan infrastruktur dan pesatnya pertumbuhan industri konsumsi yang memanfaatnan truk sebagai alat transportasi pengiriman.
     
"Secara nasional kontribusi penjualan truk Hino di wilayah Jawa Timur mencapai 12 persen.  Jumlah itu terlihat kecil namun angka pertumbuhannya cukup besar. Kontribusi penjualan truk Hino di Jawa Timur adalah nomor dua setelah Jabodetabek," ujarnya, menjelaskan. 
     
Menurut dia, armada truk yang paling banyak diminati di Jawa Timur adalah di jenis 'light truck' atau truk ringan.
     
"Kami memiliki seri Hino Dutro untuk kelas truk ringan. Jenis ini memiliki pasar yang cukup besar di Jawa Timur. Itu mendorong kami sekarang seri generasi terbaru di segmen ini, yaitu Hino New Dutro," katanya. 
     
Santika menambahkan, untuk segmen pasar truk kelas menengah atau "medium duty truck", Hino malah merajai pasar Jawa Timur. 
     
"Di kelas truk menengah ini kami memiliki Jat Hino, yang sampai sekarang masih menguasai 57,3 persen pangsa pasar di Jawa Timur," ucapnya.
     
Perbandingannya dengan Hino Dutro, di kelas truk ringan yang hingga kini masih merupakan paling banyak dicari oleh pelaku usaha, hanya menguasai 26 persen pangsa pasar di Jawa Timur. 
     
"Penjualan Hino Dutro 26 persen itu tergolong meningkat untuk tahun ini. Karena tahun lalu penjualan kami di kelas truk ringan di Jawa Timur masih sebesar 22 persen," ujar Santika. (*)  

Pewarta: Hanif N

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017