Madiun (Antara Jatim) - BNI Madiun menyerahkan kartu tani bagi ribuan petani di Kota Madiun, Jawa Timur yang merupakan bantuan dari pemerinah pusat guna memperbaiki sektor pertanian, khususnya meminimalisir ancaman kelangkaan pupuk bersubsidi hingga permodalan petani. 
     
Pemimpin Cabang BNI Madiun Eko Indyartono, mengatakan, pada tahun 2017 ini, pihaknya telah siap menerbitkan 1.538 kartu tani untuk petani di Kota Madiun. 

"Hari ini sebagai simbolis kami menyerahkan 96 kartu tani, sisanya segera menyusul," ujar Eko Indyartono saat kegiatan peluncuran kartu tani di Kantor Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Kamis. 

Menurut dia, sesuai data yang ada, dari jumlah 1.538 kartu tani tersebut, ada 1.143 kartu tani yang siap dibagikan secara bertahap. Terinci untuk Kecamatan Kartoharjo sebanyak 567 petani, Kecamatan Manguharjo 339 petani, dan Kecamatan Taman 237 petani.

Selain Kota Madiun, BNI Cabang Madiun juga akan mendistribusikan sedikitnya 200 ribu kartu tani lainnya di tiga kabupaten. Yakni Kabupaten Ngawi, Magetan, dan Madiun. Jumlah tersebut merupakan jumlah distribusi terbanyak di wilayah Jawa Timur. 

Sebagai operator kartu tani di sejumlah daerah, pihaknya sudah melakukan sinkronisasi data petani, termasuk di Kota Madiun. Yaitu untuk NIK dan data luasan lahan petani.

Secara umum, dengan kartu tani, petani saat ini tidak perlu membawa uang tunai untuk berbelanja keperluan tanamnya. Dengan kartu tani petani bisa membeli pupuk bersubsidi, benih, obat-obatan pertanian, hingga keperluan pangan sampai waktu panen.

"Melalui kartu tani ini, pemerintah berharap bisa memberikan subsidi pupuk tepat sasaran. Selain itu, melalui program tersebut petani juga bisa memanfaatkan subsidi pemerintah lainnya dengan baik," kata dia.

Ia menambahkan, karena bekerja sama dengan bank, selain untuk keperluan produksi pertanian, nantinya kartu tani juga memudahkan petani untuk mengakses jasa layanan perbankan baik simpanan maupun pinjaman, terutama kredit usaha rakyat (KUR). 

"Dan tak kalah pentingnya para petani yang terdaftar, dapat menjadi calon penerima kredit dimana pencairannya dikreditkan ke kartu tani," terang Eko.

Selain itu, juga terdapat fasilitas kartu debet, sehingga bisa untuk transfer, membayar listrik, membeli pulsa, dan transaksi finansial lainnya pada agen serta jaringan bank setempat yang tersebar luas.

Di samping itu, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan petani, BNI telah membuka agen-agen Laku Pandai atau Agen 46 di berbagai kelurahan dan kecamatan dengan memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta e-warong yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial. 

Sementara, Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengatakan, bantuan kartu tani dalam bentuk non-tunai tersebut akan memacu petani Kota Madiun menjadi lebih modern.

"Petani saat ini harus mau belajar karena ke depannya peredaran uang tunai akan jauh berkurang. Dan dengan adanya uang non-fisik ini memudahkan negara dalam menyalurkan bantuan. Selain itu bisa juga untuk mempermudah petani menyerap bantuan lain," kata Wali Kota Sugeng.

Soal pengawasan dan penyesuaian teknologi, akan ada petugas dari Dinas Pertanian setempat dan bank yang mendampingi. Sehingga petani tidak bingung.
     
Selain Wali Kota Madiun, kegiatan peluncuran dan pembagian kartu tani tersebut, juga dihadiri Sekda Kota Madiun Maidi, Ketua DPRD, pimpinan OPD, perwakilan dari TNI, BNI 46, serta para petani penerima bantuan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017