Surabaya (Antara Jatim) - Kota Surabaya mempunyai lintasan atletik berstandar Internasional berlokasi di lapangan Tot Heil Onzer Ribbenkast (THOR) dan telah diresmikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kamis.

"Ini lapangan kenangan saya. Saya dulu tiap pagi latihan lari di sini. Salah satunya dengan mantan pelari nasional Henny Maspaitella," ujar Tri Rismaharini saat di lapangan THOR.

Menurut dia, lapangan atletik berstandar internasional ini diakui oleh International Association of Athletics Federation (IAAF). Beberapa bulan lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga telah meresmikan lapangan hoki dan lapangan sofbol dengan standar internasional di kawasan Dharmawangsa.

Risma menyampaikan lapangan THOR ini sarat nilai sejarah karena banyak atlet atletik Surabaya yang punya pestasi internasional lahir dari lapangan tersebut, salah satunya Henny Maspaitella.

Kini, dengan wajah baru lapangan THOR, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap lebih banyak lagi anak Surabaya menyukai atletik.

Menurutnya, selama ini, peminat atletik masih belum sebanyak beberapa cabang olahraga lain seperti sepak bola atau basket.

"Atletik ini peminatnya sedikit. Dengan adanya lapangan bagus sesuai standar internasional, harapannya anak-anak tertarik dan bisa berprestasi. Semakin anak-anak punya banyak aktivitas, mereka akan terhindar dari kenakalan remaja dan narkoba," ujarnya.

Wali kota menyampaikan Pemkot Surabaya tidak akan berhenti untuk terus menyiapkan fasilitas olahraga dengan standar internasional bagi warganya.

Setelah sepak bola, hoki, sofbol, dan atletik, wali kota menyebut Pemkot Surabaya berencana membangun lapangan berstandar internasional untuk beberapa cabang olahraga lainnya.

"Saya ingin memberikan atlet panahan yang standar internasional, juga aquatic dan lapangan tembak," ujar wali kota.

Mantan atlet atletik Indonesia, Heny Maspaitela menyampaikan diresmikannya lintasan lari dan atletik di lapangan THOR ini merupakan kebanggaan bagi Surabaya. Menurutnya, selama ini Surabaya dan Jawa Timur, masih kalah dengan provinsi lain seperti Jawa Barat dalam hal memiliki lapangan atletik berstandar internasional.

"Bagi saya, ini ibarat mimpi yang menjadi kenyataan. Surabaya kini punya lapangan yang luar biasa khusus untuk atletik. Biasanya kan jadi satu dengan lapangan sepak bola. Saya sangat senang karena Surabaya ini punya banyak atlet atletik berprestasi, jadi harus punya lapangan bagus," ujarnya.

Menurut peraih medali emas di SEA Games 1978 dan 1981 di nomor 100 meter dan 200 meter yang jadi spesialisasinya, lapangan THOR layak menjadi kebanggaan.

Dia menyebut kualitas lintasan lari dan lapangan atletiknya sangat bagus, seperti halnya tartan (lintasan karet) yang disebutnya lebih tebal dari lapangan atletik lainya di Surabaya. Termasuk juga keberadaan tribun penonton.

"Harapan saya, lapangan ini bisa menelurkan atlet-atlet berprestasi internasional," ujarnya.

Lapangan atletik ini memiliki tribun untuk penonton berkapasitas 1.118 orang. Dilengkapi peralatan olaraga atletik seperti lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram, dan lompat galah berstandar internasional.

"Saya senang dengan adanya lapangan ini. Biasanya untuk nomor gawang, saya latihan di Sidoarjo pada hari Minggu. Sekarang saya bisa latihan di sini yang tentunya tidak jauh. Harapan saya atletik di Surabaya semakin maju. Banyak atlet nomor lari yang muncul," ujar Safrina Ayu Melina (17 tahun) yang pernah meraih medali emas di Pekan Olahraga Remaja 2014.

Dalam peresmian tersebut, ratusan atlet profesional ikut melakukan eksibisi untuk nomor lari 100 meter, 200 meter juga lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru. Suasana semakin meriah dengan kehadiran kurang lebih 500 siswa di tribun untuk menyemangati para atlet.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017