Surabaya (Antara Jatim) - Anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter Persebaya Bonek mendeklarasikan perdamaian yang diinisiasi pimpinan tiga pilar Kota Surabaya.

"Sebenarnya deklarasi perdamaian ini adalah idenya Ibu Wali Kota Tri Rismaharini," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal di sela deklarasi yang berlangsung di halaman Markas Polrestabes Surabaya, Kamis.
    
Deklrasi perdamaian digelar menyusul bentrok antar dua kelompok tersebut pada Minggu (1/10) dini hari lalu, usai laga kandang Persebaya melawan Persigo Semeru FC. Bentrokan tersebut menewaskan dua orang korban dari kubu PSHT.

Menurut Iqbal, sehari setelah kejadian, pihaknya sebenarnya telah langsung bergerak melakukan penyelidikan dan sampai sekarang sudah kami tetapkan lima orang tersangka dengan peran masing-masing pelaku yang berbeda-beda.

"Penetapan tersangka ini juga berkat kerja sama bonek dan PSHT. Karena kedua kubu juga telah sepakat menyerahkan proses hukum kepada Polrestabes Surabaya. Tanpa kerja sama kedua pihak kami tidak bisa bekerja secepat ini dalam menetapkan tersangka," ujar Iqbal.

Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan deklarasi perdamaian antara massa bonek dan PSHT dirasa perlu agar tidak terjadi kerusuhan yang lebih meluas.

"Awalnya saya ingin menemui pimpinan PSHT di Madiun, tapi saya dapat informasi pimpinannya masih di luar negeri, sehingga saya rasa cukup dengan deklarasi perdamaian ini saja," tuturnya.

Risma mengingatkan bangsa ini menjadi besar seperti sekarang berkat para pahlawan dan pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya mengusir penjajah.

"Saya yakin pejuang kita akan menangis kalau melihat sesama bangsa sendiri saling bermusuhan karena mereka dulu itu mati-matian melawan penjajah," ujarnya. 

Komandan Korem 084/ Bhaskara Jaya Kolonel Kav M Zulkifli berharap deklarasi perdamaian ini menjadi titik awal bagi masa depan Kota Surabaya yang lebih aman, tentram dan makmur.

Ketua Cabang PSHT Surabaya Maksum Rosidin menjamin bersama segenap anggotanya akan memegang teguh perdamaian yang hari ini dideklarasikan bersama bonek.

"Bahkan sejak sebelum deklarasi, kami sudah menjaga komitmen tidak saling melakukan balas dendam dan menyerahkan proses hukum ke Polrestabes Surabaya," ujarnya.

Senada, Koordinator Bonek Andi Peci juga menyatakan komitmen untuk tidak memicu kerusuhan lagi.

"Kami sadar bonek masih perlu banyak pembinaan untuk berbuat yang lebih baik lagi. Tapi kami telah berkomitmen kejadian dengan PSHT ini adalah yang terakhir," katanya. (*)
Video Oleh Hanif Nasrullah

Pewarta: Hanif N

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017