Bojonegoro (Antara Jatim) - Pertamina EP Cepu (PEPC) menyerahkan uang sebesar lebih dari Rp9 miliar kepada tiga warga pemilik tanah  seluas 47.320 meter persegi di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.

Public Government Affairs (PGA)  PEPC Kunadi, yang dimintai konfirmasi, Rabu,  membenarkan bahwa PEPC sudah  membayar uang tanah kepada tiga warga di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, yang akan dimanfaatkan untuk tanah pengganti tanah kas desa (TKD) di desa setempat.

Tiga warga pemilik tanah seluas  47.320 meter persegi yaitu Wanuri sebanyak delapan bidang, Santoso dan Saidi, masing-masing satu bidang.

Selain pembayaran tanah, lanjut dia, juga dilaksanakan pelepasan tanah kas desa (TKD) Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, seluas 4,7 hektare.

"Tanah pengganti dan TKD itu dimanfaatkan untuk lokasi proyek pembangunan jalur pipa dan akses jalan proyek lapangan gas Unitisasi JTB," kata dia menjelaskan.

Ia menyebutkan sampai sekarang ini tanah yang sudah dibebaskan untuk lokasi pengembangan proyek lapangan gas Unitisasi JTB mencapai 150 hektare tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, Purwosari, dan Gayam.

Tanah itu, ada yang tanah Perhutani, tanah pertanian, tanah milik masyarakat dan TKD di Desa Pelem, Kecamatan Purwosari dan Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.

"TKD di Bandungrejo untuk proses tukar guling sudah selesai. TKD Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, juga ada yang dimanfaatkan untuk lokasi proyek luasnya 0,5 hektare sekarang masih dalam proses tukar guling," ucapnya menambahkan.

Pada kesempatan itu  Manajer Senior Pertanahan SKK Migas Farida menyatakan bahwa kegiatan ini tidak akan terselenggara bila tidak ada koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat.

Camat Ngasem, Bojonegoro Machmudin mengapresiasi proses tukar guling TKD di wilayahnya juga pembelian tanah pengganti yang bisa berjalan tanpa ada masalah.

"Land and Regulatory Manager"  Tutuko Widodo menyatakan  berterimakasih kepada para pemilik lahan pengganti dan juga kerjasama dengan pihak desa, PEPC, BPN dan juga pemkab yang ikut membantu penyelesaian tukar guling TKD juga pembelian tanah pengganti.

"Kami mengharapkan kedepannya proyek tetap dikawal agar bisa berjalan lancar," ucapnya menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017