Surabaya (Antara Jatim) – Sebanyak 150 orang terdiri dari penggiat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) wilayah Jawa Timur, kalangan akademisi dan mahasiswa berkumpul dalam kegiatan "Kenduri E-UKM" di Surabaya, Selasa (10/10) untuk membahas percepatan teknologi informasi di bidang perdagangan dalam jaringan.

Dalam rilis yang diterima Antara di Surabaya, Rabu menjelaskan kegiatan itu diadakan oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jawa Timur.

Hadir dalam acara itu sejumlah praktisi e-commerce, seperti Ketua Umum idEA dan CEO Blanja.com Aulia E. Marinto, Akademisi Universitas Airlangga Suko Widodo, CEO YukBisnis.com Jaya Setiabudi, Pakar Branding Subiakto Priosoedarsono, dan CEO Sprint Asia Setyo Harsoyo.

Ketua I ISKI Jatim Suko Widodo mengatakan, Kenduri E-UKM diselenggarakan untuk membantu kalangan usahawan dalam menghadapi globalisasi di era yang serba digital. Suko melanjutkan, ada beberapa cara untuk mempercepat teknologi informasi di bidang perdagangan dalam jaringan.

"Untuk mempercepat proses transformasi e-commers itu pemerintah harus memberikan perhatian lebih terhadap penguasaan UKM akan e-commers," tutur Suko.

Selain itu, Suko berharap agar pemerintah dan berbagai pihak lain mendukung percepatan transformasi melalui berbagai kegiatan dan pelatihan untuk merespon banyaknya peserta yang ingin mempelajari e-commers.

Di kesempatan yang sama, pakar branding Subiakto Priosoedarsono menekankan pentingnya sebuah brand dalam penciptaan sebuah produk. Brand yang baik akan membentuk ikatan emosi dengan konsumen.

"Kalau sudah mencintai brand, ikatan emosi akan melekat. Brand akan membuat konsumen jadi siapa dia. Brand akan memunculkan gengsi dan life style, seperti Starbucks dan McDonal, misalnya," katanya.

Salah satu peserta yakni Fauzi dari Malang mengaku, Kenduri E-UKM sangat penting untuk kalangan pegiat UKM dan perintis bisnis di Jatim, mengingat e-commers sudah merambah di masyarakat. Menurutnya, e-commers  sudah merambah di kalangan masyarakat, hanya saja masyarakat yang  terlambat menyadarinya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017