Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan jumlah desa yang kesulitan air bersih di daerahnya sudah mulai berkurang karena sudah turun hujan, namun pendistribusian air bersih masih tetap berjalan.

"Sudah ada sejumlah desa yang sudah tidak lagi meminta pasokan air bersih, tetapi di sejumlah desa lainnya masih mengajukan permintaan air bersih," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Selasa.

Namun, ia  belum bisa menyebutkan jumlah desa yang sudah tidak mengajukan permintaan air bersih, tetapi karena sudah turun hujan jumlahnya terus bertambah.

Ia mencontohkan Desa Jono, Kecamatan Temayang, sudah tidak lagi mengajukan permintaan air bersih, sebab warga sudah bisa memperoleh air bersih dari sumur yang sebelumnya mengering.

"Tapi di sejumlah desa di Kecamatan Tambakrejo, dan Ngraho, yang sudah turun hujan sumur warga belum terisi air," ujarnya.

BPBD, lanjut dia, masih mendistribusikan air bersih rata-rata sebanyak empat tangki air (6.000 liter per tangki) per hari untuk desa yang daerahnya masih mengalami kekeringan.

"Sesuai surat dari Bupati Bojonegoro Suyoto, siaga darurat kekeringan sampai akhir Oktober. Setelah itu BPBD tidak mendistribusikan air bersih lagi, karena sudah masuk musim hujan," kata dia menjelaskan.

BPBD, kata dia, sudah mendistribusikan air bersih lebih dari 50 tangki kepada desa yang kesulitan air bersih selama kemarau belum termasuk pendistribusian air bersih yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga kontraktor migas di daerahnya juga yang lainnya.

Sesuai data di BBPD warga yang kesulitan air bersih sebanyak 8.656 kepala keluarga/KK dengan jumlah 29.478 jiwa di 54 dusun 26 desa di 10 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kasiman, Ngambon, Temayang, Kepohbaru dan Ngasem.

"Jumlah warga yang kesulitan air bersih tahun ini jauh berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, sebab kemarau tahun ini masuk kemarau basah," kata dia menjelaskan.

Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Sutiyono, menambahkan  volume air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mulai bertambah, karena di daerah tangkapan hujan sudah mulai turun sejak dua pekan terakhir.

"Ketinggian air pada papan duga Waduk Pacal naik tajam," katanya menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017