Mojokerto (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadikan kegiatan Haul ke-642 Syeh Jumadil Kubro sebagai agenda wisata dan kebudayaan tahunan untuk menarik wisatawan ke kabupaten setempat.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Kamis mengatakan, kegiatan peringatan haul ini diawali dengan pemberangkatan kirab dari halaman Pendopo Agung Trowulan, menuju ke halaman Makam Troloyo, Trowulan.

"Kegiatan diawali dengan prosesi 'cucuk lampah' atau membuka jalan. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha menolak bala dan mengusir semua gangguan seperti hawa buruk yang dapat mengganggu jalannya prosesi," katanya di sela kegiatan di Mojokerto.

Ia menjelaskan, Sri Wulung Jeliteng dari Padepokan Budoyo Sastroloyo yang juga tokoh adat setempat, dipercaya menjadi pembuka "cucuk lampah" kirab kubro ini.

"Arak-arakan kirab ini berisi berbagai macam gunungan mulai tumpeng agung, tumpeng aneka hasil bumi dan tumpeng jajanan pasar. Tumpeng-tumpeng ini dipercaya sebagai sebuah berkah," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto berharap supaya tradisi ini bisa terus dipelihara dan terjaga sebagai kegiatan rutin yang mencerminkan kearifan lokal.

"Kami berharap supaya usaha 'nguri-uri' budaya terus dijaga dan dilestarikan dan bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan potensi wisata daerah," ujarnya.

Ia mengatakan, Trowulan sebagai daerah wisata unggulan Kabupaten Mojokerto di bidang sejarah dan budaya, semakin dikenal publik baik lokal maupun luar daerah.

"Kirab kubro memperingati Haul Syeh Jumadil Kubro yang diperingati tiap tahun ini sangat bagus dan bisa menjadi penyemangat untuk terus bersemangat melestarikan budaya," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017