Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyalurkan bantuan paket makanan juga yang lainnya  untuk lima kepala kelurga (KK) angin kencang yang rumahnya roboh di Kecamatan Ngasem dan Kalitidu, Selasa (3/10).

"Bantuan paket makanan juga berbagai keperluan lainnya bagi warga yang rumahnya roboh langsung kami salurkan sehari setelah kejadian," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Rabu.

Ia menyebutkan paket bantuan yang diserahkan untuk setiap KK, berupa beras 5 kilogram, terpal, selimut, makanan siap saji, makanan tambah gizi juga yang lainnya.

warga penerima bantuan yang rumahnya roboh yaitu Suparman (57) warga Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Somo Sarpi (70, dan Darmuji, keduanya warga Desa Wadang, Kecamatan Ngasem. Selain itu Supadi warga Desa Jampet, dan Samini, warga Desa  Tengger, juga di Kecamatan Ngasem.

"Bantuan paket makanan juga yang lainnya hanya untuk lima KK yang rumahnya roboh," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD MZ. Budi Mulyono menambahkan.

Saat ini, lanjut dia, penghuni lima rumah yang roboh dengan jumlah sekitar 15 jiwa menginap di rumah tetangganya yang tidak roboh.

"Warga korban angin kencang yang rumahnya hanya rusak tidak memperoleh bantuan paket mananan," ujarnya.

Meski demikian, menurut dia, BPBD akan mengusulkan warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan untuk bisa memperoleh santunan.

"Kami masih menunggu data verifikasi dari desa warga yang rumahnya rusak akibat angin kencang," katanya.

Besarnya santuan bagi korban bencana, kata dia, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No. 37 tahun 2012 tentang Pemberian Santuan Korban Bencana.bahwa berkisar Rp500 ribu-Rp5 juta per KK.

"Bagi warga yang rumahnya roboh memperoleh santunan Rp5 juta, sedangkan rumah rusak ringan Rp500 ribu," ucapnya menambahkan.

Dalam kejadian angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras dua hari lalu, selain mengakibatkan lima rumah roboh di Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Ngasem, juga mengakibatkan ratusan ruamh mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan.

"Tapi dalam kejadian angin kencang itu tidak ada korban jiwa," ucapnya menambahkan.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, sebab memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan rawan terjadi angin kencang.

"Saat ini masuk musim peralihan sehingga rawan terjadi angin kencang," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017