Situbondo (Antara Jatim) - Pejabat Balai Perikanan Budi Daya Air Payau (BPBAP) dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, meresmikan ekspor perdana ikan kerapu milik pembudi daya kerapu menggunakan keramba jaring apung (KJA) kepada pengusaha dari Hong Kong.
"Ekspor perdana atau penjualan ikan kerapu langsung ke pedagang dari Hong Kong pada hari ini jumlahnya sekitar 10 ton," ujar Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di sela Peresmian Ekspor Perdana Ikan Kerapu Cantik di Situbondo, Senin.
Ia mengatakan, ekspor perdana ikan kerapu jenis cantik milik pembudi daya di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan dan Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, itu merupakan anugerah Tuhan dan patut disyukuri oleh para pembudi daya.
Karena pembudi daya kerapu, katanya, bisa langsung menjual hasil budi daya kerapu mereka langsung ke pengusaha asal Hong Kong di lokasi keramba jaring apung atau tempat budi daya.
"Untuk harganya sudah cukup bagus, yakni Rp110.000 per kilogram. Dan perlu diketahui bahwa ikan kerapu di Situbondo sudah terjamin kualitasnya," ucapnya.
Sementara Kepala Balai Perikanan Budi Daya Air Payau (BPBAP) Situbondo Ujang Komarudin mengatakan ekspor perdana ikan kerapu ini adalah momentum yang sangat baik bagi para pembudi daya kerapu di Kota Santri itu untuk terus bersemangat membudidayakan kerapu menggunakan keramba jaring apung.
"Karena memang harga pasar kerapu sebelumya memang terjadi pasang surut, dan oleh karena itu ekspor perdana ini menjadi kabar baik bagi pembudidaya Situbondo," katanya.
Ia menjelaskan, hasil panen ikan kerapu milik pembudidaya dibeli dan diambil oleh pengusaha asal Hong Kong menggunakan kapal "kolekting" atau kapal yang berfungsi mengangkut ikan kerapu dari pembudidaya dan selanjutnya di suplai ke kapal Hong Kong yang saat ini bersandar di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sementara salah seorang pembudidaya kerapu Situbondo, Cheng Meng alias Bindari mengaku senang karena ikan kerapu cantik miliknya bisa dibeli dan diambil langsung oleh pengusaha dari Hong Kong.
"Kalau harganya bagus Rp110.000 per kilogram dan ukuran berat 500 gram ke atas sudah bisa diambil atau dibeli. Sebelumnya kerapu kami dijual melalui pengepul di Pulau Bali," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Ekspor perdana atau penjualan ikan kerapu langsung ke pedagang dari Hong Kong pada hari ini jumlahnya sekitar 10 ton," ujar Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di sela Peresmian Ekspor Perdana Ikan Kerapu Cantik di Situbondo, Senin.
Ia mengatakan, ekspor perdana ikan kerapu jenis cantik milik pembudi daya di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan dan Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, itu merupakan anugerah Tuhan dan patut disyukuri oleh para pembudi daya.
Karena pembudi daya kerapu, katanya, bisa langsung menjual hasil budi daya kerapu mereka langsung ke pengusaha asal Hong Kong di lokasi keramba jaring apung atau tempat budi daya.
"Untuk harganya sudah cukup bagus, yakni Rp110.000 per kilogram. Dan perlu diketahui bahwa ikan kerapu di Situbondo sudah terjamin kualitasnya," ucapnya.
Sementara Kepala Balai Perikanan Budi Daya Air Payau (BPBAP) Situbondo Ujang Komarudin mengatakan ekspor perdana ikan kerapu ini adalah momentum yang sangat baik bagi para pembudi daya kerapu di Kota Santri itu untuk terus bersemangat membudidayakan kerapu menggunakan keramba jaring apung.
"Karena memang harga pasar kerapu sebelumya memang terjadi pasang surut, dan oleh karena itu ekspor perdana ini menjadi kabar baik bagi pembudidaya Situbondo," katanya.
Ia menjelaskan, hasil panen ikan kerapu milik pembudidaya dibeli dan diambil oleh pengusaha asal Hong Kong menggunakan kapal "kolekting" atau kapal yang berfungsi mengangkut ikan kerapu dari pembudidaya dan selanjutnya di suplai ke kapal Hong Kong yang saat ini bersandar di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sementara salah seorang pembudidaya kerapu Situbondo, Cheng Meng alias Bindari mengaku senang karena ikan kerapu cantik miliknya bisa dibeli dan diambil langsung oleh pengusaha dari Hong Kong.
"Kalau harganya bagus Rp110.000 per kilogram dan ukuran berat 500 gram ke atas sudah bisa diambil atau dibeli. Sebelumnya kerapu kami dijual melalui pengepul di Pulau Bali," katanya. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017