Jember (Antara Jatim) - Perkembangan industri batik di Kabupaten Jember, Jawa Timur meningkat dengan tumbuhnya industri kecil dan menengah (IKM) batik yang mulai menunjukkan keseriusannya membidik pangsa pasar nasional.

"Perkembangan dari jumlah IKM batik di Jember bertambah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan hingga kini tercatat sebanyak 15 IKM Batik," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Ma'ruf di Jember, Senin.

Sejauh ini, lanjut dia, potensi pangsa pasar batik Jember masih di tataran lokal dan belum menembus pasar luar daerah, namun pihaknya optimistis peluang pasar batik Jember di kancah nasional cukup bagus.

"Kami berusaha mendorong batik Jember bisa laku di pasar nasional dan tembus di pasar dunia dengan mengikuti sejumlah pameran yang digelar oleh berbagai pihak dan mendorong batik Jember dengan penjualan dalam jaringan (daring) atau e-commerce," katanya.

Sementara pemilik Rumah Batik Rolla, Iriane Chairini Megawati mengatakan batik Jember sudah berkembang baik dengan tumbuhnya perajin batik baru di wlayah setempat, terutama generasi muda banyak yang mau mempelajari batik dan memakai batik.

"Pangsa pasar batik Jember cukup bagus terhadap perkembangan batik di Indonesia, sehingga tinggal pengusaha batiknya harus lebih jeli terhadap pasar yang akan dibidik," tuturnya.

Di kancah internasional, lanjut dia, pemerintah pusat sudah membuka jalur perdagangan melalui pameran, tetapi sangat disayangkan pemerataan kepada sesama perajin batik di Jember dalam pengambilan kesempatan masih belum maksimal.

"Ada beberapa kendala dalam mengekspor barang keluar negeri dan bayer dari luar negeri karena tidak semua perajin batik bisa melakukannya akibat pengetahuan dan persyaratan yang belum bisa dipahami oleh perajin batik di Jember," katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, persoalannya hanya kurang koordinasi antara pembatik Jember, sehingga satu sama lain masih belum kenal, sehingga diharapkan ada saling kerja sama antarperajin batik, agar batik Jember semakin dikenal luas oleh pasar domestik dan mancanegara.

"Untuk itu, Rumah Batik Rolla akan mengadakan lomba batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional dengan harapan semua perajin batik bisa mengikuti dan bisa saling kenal satu sama lain, sehingga batik Jember bisa semakin go internasional," ujarnya.

Iriane mengatakan Rumah Batik Rolla hingga kini sudah membuat 5.000 motif batik dan peluang bisnis di pasar lokal sudah meningkat bagus, bahkan dengan dilaksanakan kegiatan gelar produk UMKM dan gala diner peserta simposium nasional akuntansi yang dihadiri Menristekdikti M. Nasir beberapa waktu lalu juga mendapat respon yang bagus.

"Rata rata dalam sebulan yang terjual sekitar 500 potong kain batik dengan favorit warna alam 'full colour', batik sibori, tenun batik, dan motif yang paling banyak diminati motif tembakau, kopi coklat, buah naga, edamame, JFC dan motif wisata," katanya, menambahkan.

Bahkan saat digelar kegiatan "Indonesia Innovation Day 2017" di Belanda, skraf karya batik Rolla Jember digunakan duta besar lima negara dalam acara resmi tingkat internasional di Belanda tersebut, sehingga batik Jember diakui oleh dunia.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017