Trenggalek (Antara Jatim) - Jalan sirip nasional Trenggalek-Pacitan di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kembali ambles dampak hujan sehari yang turun di daerah tersebut sehingga menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
    
"Ini merupakan kerusakan kedua di titik yang sama," kata Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki di Trenggalek, Jumat.
    
Lokasi jalan yang ambles berlokasi kilometer 44 di Desa Cakul, Kecamatan Dongko.
    
Menurut Tri Basuki, jalan yang sama pernah ambles parah sehingga sepertiga badan jalan amblas terseret longsor pada 2016.
    
Perbaikan ruas jalan yang ambles itu bahkan belum selesai 100 persen dengan cara dipasang plengseng beton yang dibantu rangkaian baja pancang untuk mencegah longsor susulan.
    
"Intensitas hujan pada dua malam kemarin cukup tinggi sehingga air membludak dan merembes ke arah urukan baru yang sudah diplengseng tadi sehingga kembali ambles," tuturnya.
    
Kendati jalan sirip nasional yang menghubungkan Kota Trenggalek dengan jalur lintas selatan arah Kecamatan Panggul dan Kabupaten Pacitan itu masih bisa dilalui, arus kendaraan menjadi tersendat.
    
Polisi memasang garis pengaman untuk menghindari kendaraan melintas terlalu dekat dengan ruas jalan yang ambles sepanjang 15 meter tersebut.
    
"Sementara kami berlakukan sistem buka-tutup agar penurunan badan jalan tidak semakin parah," ujarnya.
    
Sehari pascakejadian, petugas pemeliharaan jalan nasional dari BBPJN (balai besar pemeliharaan jalan nasional) mulai melakukan perbaikan dengan menguruk ruas jalan yang ambles.
    
Tri Basuki mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, mengingat lokasi jalan yang rusak berada di dekat tikungan.
    
"Selain ruas jalan di KM 44, beberapa titik di jalur Trenggalek-Pacitan mengalami retak-retak dan terjadi pergeseran tanah. Ada juga yang mulai ambles, saya minta warga berhati-hati agar tidak mengalami kecelakaan," ujarnya.
    
Salah seorang warga bernama Bambang menjelaskan, jalan yang ambles tersebut merupakan lokasi perbaikan tembok penahan jalan yang baru saja selesai pada bulan Agustus lalu.
    
"Tahun lalu kan ambles, kemudian diperbaiki dan baru selesai. Kemungkinan akibat kurang padatnya urukan, kalau tembok plengsengan kelihatannya tidak apa-apa," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017