Surabaya (Antara Jatim) - Lima musisi Indonesia berkolaborasi menampilkan konsep musik yang disebut "Hype Beat" dalam konser yang digagas oleh penyelenggara acara "Bold Xperience" di Surabaya, Rabu malam. 
     
"Surabaya adalah kota ketiga yang kami singgahi dalam konser  bertema 'Hype Beat' ini, setelah sebelumnya kami juga tampil di Pekanbaru dan Bandung," ujar penggagas konser Sigit Diapsoputra dari "Bold Xperience" kepada wartawan sesaat sebelum konser berlangsung di Surabaya.
     
Konser tersebut menampilkan lima musisi papan atas nasional, yaitu Ipang Lazuardi, Vicky Mono dari Burgerkill, Sandhy Sandoro, Rini Wulandary dan Jevin Julian. 
     
"Hype Beat", Diap menjelaskan, yang menjadi tema dalam konser bagi kelima musisi tersebut, adalah istilah warna musik yang diaransemen oleh musikus Ronald Steven.
     
"Jadi kami menunjuk Ronald untuk mengaransemen lagu-lagu yang biasa dibawakan oleh kelima musisi ini ke dalam warna musik 'Hype Beat'," ujarnya, menjelaskan.   
     
Ronald mengatakan proses penggarapan aransemen Hype Beat terhadap lagu-lagu milik kelima musisi tersebut hanya dilakukan dalam waktu singkat, yaitu sebulan.
     
"Saya sempat ragu, apakah aransemen saya bisa diterima oleh masing-masing musisi pemilik lagu karena proses pembuatannya pendek. Untungnya kok mereka bisa menerima dan bahkan bisa menyatu," ujarnya.
     
Ipang, salah satu musisi yang digandeng dalam proyek konser yang disiapkan dalam waktu sebulan ini, mengaku senang bisa kerja bareng dan menghasilkan warna musik lagunya menjadi 'Hype Beat' dalam waktu yang relatif singkat.
     
"Memang beda dibandingkan kalau saya menciptakan lagu sendiri, proses 'brainstorming'-nya sendiri butuh waktu lama, tak cukup sebulan. Tapi ini proyek untuk menyuguhkan sebuah konser, harus bisa walau dalam waktu singkat," ucapnya.
     
Begitu pula Sandhy Sandoro mengaku tidak kesulitan membawakan lagu-lagunya yang telah diaransemen ke dalam warna "Hype Beat". 
     
"Karena hasil aransemennya tidak jauh beda dengan bentuk lagu aslinya dan saya rasa cukup menyenangkan kerja bareng dalam konser ini," ujarnya.      
     
Sedangkan  Rini Wulandary merasa proses kerja bareng dalam konser "Hype Beat" ini lebih sebagai "workshop". 
     
"Karena kalau menciptakan lagu sendiri kan lebih memikirkan segala sesuatunya sendirian. Kalau kerja bareng seperti ini kita mesti saling berbagi ide. Bagi saya lebih seperti menjalani workshop," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017