Madiun (Antara Jatim) – Perusahaan Daerah (PD) Madiun Umbul Square ingin berusaha menawarkan wisata edukasi bagi anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

”Umbul ini adalah merupakan tempat wisata keluarga berbasis edukasi, jadi untuk berwisata keluarga oke, pelajar juga oke. Sementara ini sasaran kita anak-anak PAUD, TK dan SD.  Tujuannya, bila anaknya berwisata ke sini, orangtuanya kan pasti mendampingi,” kata Direktur PD Madiun Umbul Square R Afri Handoko, Selasa.

Kendala dirasakan paling berat untuk mengembangkan objek wisata Umbul, menurut Afri adalah merubah citra. Di dalam kawasan wisata Umbul dulu bertahun-tahun menyediakan penginapan yang dicitrakan sebagai tempat mesum.

“Kita ini berangkat dari kondisi Umbul yang selama sekian puluh tahun dalam kondisi fakum. Selain itu, mohon maaf Anda tahu sendiri lah, Umbul ini dulu seperti apa. Ini berat sekali untuk mengembalikan citra,” kata Afri.

Namun saat ini, Umbul sudah mulai bisa menghapus citra buruknya dan berusaha mempromosikan diri sebagai tempat wisata keluarga dan edukasi. Pendapatan pun, kata Afri sudah mengalami peningkatan bahkan jauh melampaui target.

“Tahun lalu dari target Rp30 juta bisa tercapai Rp100 juta, berarti kan tercapai 300 persen,” kata Afri. Padahal, katanya kalau misalnya bisa melampaui 10 hingga 15 persen dari target saja sudah sudah bagus.

Di dalam kawasan wisata Umbul terdapat tiga kolam air belerang yang bisa dijadikan untuk terapi bagi penderita sakit kulit. Tiga kolam tersebut dengan kapasitas 15-20 orang per kolam.

“Kolam berlerang yang digunakan untuk berendam bagi masyarakat secara ilmiah memang bisa menyembuhkan penyakit kulit. Namun wisatawan yang berendam tak sebanyak seperti dulu. Sekarang airnya sudah tidak begitu panas lagi, dan yang datang kebanyakan mereka yang sudah tua,” ujarnya.

Menurut Afri koleksi satwa yang dimiliki kebun binatang mini yang berada di dalam kawasan objek wisata Umbul juga ikut menarik wisatawan untuk berkunjung ke Umbul.

“Koleksi satwa kami lumayan banyak, seperti singa Afrika, rusa Samba, Walabi, Siamang. Dan Alhamdulillah saat ini koleksi burung merak sedang mengerami telurnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat berhasil menetas dan menambah koleksi satwa,” katanya berharap.

Afri menambahkan, pihaknya telah memiliki izin sebagai Lembaga Konservasi, yang merupakan satu-satunya Lembaga Konservasi pertama di Jawa Timur bagian barat. (*)



Pewarta: Siswowidodo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017