Kediri (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah mengharapkan pelajar Madrasah Aliyah lebih berprestasi sehingga bisa sebagai bekal menempuh pendidikan yang lebih tinggi ataupun terjun ke masyarakat secara langsung.

"Madrasah itu tidak kalah dengan sekolah lain. Menjadi harapan bersama, tugas bersama, bahwa generasi muda ke depan menjadi generasi hebat, Islami dan penuh keterampilan dan siswa madrasah tidak kalah dengan sekolah yang bukan madrasah," katanya saat menghadiri gelar karya serta workshop kurikulum Madrasah Aliyah di MAN 3 Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap madrasah ke depan semakin berkembang. Para pelajar juga bisa berinovasi sehingga ketika dilengkapi dengan keterampilan mereka ke depannya akan siap terjun ke masyarakat.

Sementara itu, Kementerian Agama pusat menargetkan akan lebih memperbanyak sekolah madrasah kejuruan, sehingga ke depan selain bisa mendidik anak yang paham agama, mereka juga mempunyai keterampilan.

"Kami mengembangkan Madrasah Aliyah. Untuk program kejuruan Madrasah Aliyah baru ada lima sekolah," kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Ahmad Umar.

Ahmad yang hadir dalam acara itu mengakui, hingga kini jumlah Madrasah Aliyah Kejuruan memang belum banyak, berbeda dengan sekolah kejuruan yang ada saat ini. Namun dari kementerian terus berupaya untuk menambah jumlah sekolah yang ada. Jika di daerah bisa menyediakan lahan 5-10 hektare, bisa dibangun menjadi Madrasah Aliyah.

Untuk saat ini, Madrasah Aliyah Kejuruan mayoritas di luar Pulau Jawa. Misalnya di Sulawesi Utara, Kalimantan Timur serta Bengkulu. Diharapkan, ke depan untuk Madrasah Aliyah Kejuruan bisa didirikan di Jatim.

Ahmad menegaskan, perkembangan Madrasah Aliyah di beberapa daerah Indonesia juga cukup bagus, bahkan meningkat secara signifikan. Prestasi yang didapat dari pelajar di Madrasah Aliyah juga cukup bagus. Misalnya Madrasah Aliyah bisa menempati peringkat atas untuk jurusan IPS tingkat nasional pada 2017.

Selain itu, juga mendapatkan penghargaan perpustakaan terbaik Indonesia. Lomba UKS juga mendapatkan juara pertama mengalahkan sekolah umum.

Ia membantah adanya anggapan Madrasah Aliyah yang dianggap sebelah mata. Hal itu dibuktikan dengan beragam prestasi yang telah dicapai oleh para pelajar yang menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah.

"Kami memang tidak bicara, tapi membuktikan prestasi. Kami juga mengembangkan madrasah dengan lima model, yaitu bidang akademik, madrasah unggulan bidang keagamaan, program vokasi, kejuruan dan inklusi," ujarnya.

Untuk bidang akademik, dia menjelaskan sekolah ke depan akan menyiapkan mereka menjadi pemimpin dunia dengan mendirikan insan cendekia. Saat ini, jumlah sekolah itu ada 13 sekolah dan sampai 2021 ditargetkan ada 24 sekolah di Indonesia. Di Jatim juga sudah ada insan cendekia yang dibangun di Pasuruan.

Sementara, untuk madrasah unggulan bidang keagamaan menargetkan ke depan akan menyiapkan para ulama. Saat ini, banyak ulama yang sudah uzur dan wafat, sementara generasi muda belum muncul. Untuk program vokasi, ke depan selain unggul di bidang pelajaran sehingga mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, juga bisa mandiri.

Sedangkan yang program kejuruan, menyiapkan pelajar yang mempunyai keterampilaan. Untuk program inklusi, menyiapkan sekolah bagi yang berkebutuhan khusus sehingga mereka tidak merasa diasingkan.

Salah satunya, ada anak perwakilan madrasah yang dikirim ke Korea Selatan ikut kontes robot, ternyata juga menang.

Ia mengakui, untuk saat ini dari kementerian agama secara pelan-pelan terus memperbaiki kualitas pendidikan madrasah. Diharapkan, ke depan anak didik tidak hanya cerdas secara ilmu pengetahuan, tapi mereka juga mempunyai bekal agama yang kuat.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di MAN I Kota Kediri, dan diikuti perwakilan guru madrasah se-Indonesia. selain ada kegiatan gelar karya, juga pembahasan tentang penyamaan kurikulum keterampilan Madrasah Aliyah yang diikuti guru madrasah se-Indonesia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017