Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berencana mengambil alih pengelolaan objek wisata Pantai Gemah di pesisir selatan daerah itu bagian barat agar pengembangan kawasan konservasi cemara udang itu lebih terpadu di masa mendatang.
"Nantinya pengelolaan akan ditangani langsung oleh daerah, kalau saat ini kan masih alakadarnya yang dilakukan pemerintah desa bersama pokdarwis," kata Bupati Tulungagung Syahri Mulyo di Tulungagung, Kamis (21/9).
Syahri yang sempat mengikuti prosesi sedekah bumi di Pantai Gemah mengaku sangat terkesan dengan pertumbuhan ekonomi di pesisir selatan bagian barat Tulungagung ini.
Menurutnya, geliat wisata Pantai Gemah tak lepas dari terbukanya akses jalur lintas selatan yang berdampak melonjaknya kunjungan wisatawan ke Pantai Gemah.
Dampak ekonominya berantai, kunjungan tinggi, pedagang (jualan) laku, jasa ATV (all terrain vehicle) laku, jasa wisata laku.
"Dan masih banyak lagi. PAD (pendapatan asli daerah) maupun PDRB (pendapatan domestik regional bruto) naik cukup pesat," ujarnya.
Syahri tak merinci data kenaikan PAD maupun angka PDRB dimaksud. Ia mengatakan bahwa secara makro pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung naik, dari sebelumnya empat persen pada 2015-2016 menjadi lima persen pada 2017.
"Rasio kemiskinan di Tulungagung juga turun dari sebelumnya masih di kisaran 9 persen kini menjadi 8,2 persen," katanya.
Pertumbuhan positif itu menurut Syahri tak lepas dari geliat ekonomi dari sektor kepariwisataan di Tulungagung, seperti di kawasan wisata Pantai Gemah ataupun Pantai Kedungtumpang yang lebih dulu populer, beberapa tahun terakhir.
Khusus terkait pengembangan objek wisata Pantai Gemah, Syahri memastikan pemkab telah mengajukan anggaran untuk perbaikan infrastruktur jalan maupun beberapa fasilitas pendukung.
"Nanti saat semua sudah tertata dan ada di bawah pengelolaan dinas pariwisata, sarana pendukung dan fasilitas pendukung seperti 'waterboom', parkir, jalan dan sebagainya bisa dibangun," ujarnya.
Namun, Syahri mengatakan dirinya belum terobsesi menggandeng pihak ke tiga atau swasta dalam pengembangan pantai Gemah ke depan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Nantinya pengelolaan akan ditangani langsung oleh daerah, kalau saat ini kan masih alakadarnya yang dilakukan pemerintah desa bersama pokdarwis," kata Bupati Tulungagung Syahri Mulyo di Tulungagung, Kamis (21/9).
Syahri yang sempat mengikuti prosesi sedekah bumi di Pantai Gemah mengaku sangat terkesan dengan pertumbuhan ekonomi di pesisir selatan bagian barat Tulungagung ini.
Menurutnya, geliat wisata Pantai Gemah tak lepas dari terbukanya akses jalur lintas selatan yang berdampak melonjaknya kunjungan wisatawan ke Pantai Gemah.
Dampak ekonominya berantai, kunjungan tinggi, pedagang (jualan) laku, jasa ATV (all terrain vehicle) laku, jasa wisata laku.
"Dan masih banyak lagi. PAD (pendapatan asli daerah) maupun PDRB (pendapatan domestik regional bruto) naik cukup pesat," ujarnya.
Syahri tak merinci data kenaikan PAD maupun angka PDRB dimaksud. Ia mengatakan bahwa secara makro pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung naik, dari sebelumnya empat persen pada 2015-2016 menjadi lima persen pada 2017.
"Rasio kemiskinan di Tulungagung juga turun dari sebelumnya masih di kisaran 9 persen kini menjadi 8,2 persen," katanya.
Pertumbuhan positif itu menurut Syahri tak lepas dari geliat ekonomi dari sektor kepariwisataan di Tulungagung, seperti di kawasan wisata Pantai Gemah ataupun Pantai Kedungtumpang yang lebih dulu populer, beberapa tahun terakhir.
Khusus terkait pengembangan objek wisata Pantai Gemah, Syahri memastikan pemkab telah mengajukan anggaran untuk perbaikan infrastruktur jalan maupun beberapa fasilitas pendukung.
"Nanti saat semua sudah tertata dan ada di bawah pengelolaan dinas pariwisata, sarana pendukung dan fasilitas pendukung seperti 'waterboom', parkir, jalan dan sebagainya bisa dibangun," ujarnya.
Namun, Syahri mengatakan dirinya belum terobsesi menggandeng pihak ke tiga atau swasta dalam pengembangan pantai Gemah ke depan.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017