Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 230 kepala keluarga (KK) warga Desa Papringan, Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur, yang tanahnya dibebaskan untuk pembangunan Waduk
Gonseng menerima besarnya harga tanah yang ditetapkan tim appraisal.


Camat Temayang, Bojonegoro Heri Widodo, di Bojonegoro, Kamis,
mengatakan hampir semua warga Desa Papringan dalam pertemuan dengan tim
appraisal yang ditunjuk Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah,
bisa menerima besarnya harga tanah yang sudah ditetapkan.


"Tim appraisal menyampaikan harga tanah milik warga sehari lalu di Balai Desa Papringan, Kecamatan Temayang," katanya.


Dalam pertemuan itu, lanjut dia, tim appraisal didampingi Tim
Pembebasan Tanah Waduk Gonseng yang terdiri dari BPN, Kejaksaan Negeri,
dan pihak terkait lainnya.


Berdasarkan data yang ada, luas tanah di Desa Papringan, yang akan
dimanfaatkan untuk lokasi Waduk Gonseng seluas 59 hektare, di antaranya,
tanah kas desa (TKD) yang mencapai 334 bidang.


"Berdasarkan perhitungan tim appraisal besarnya anggaran untuk
pembebasan tanah di Papringan mencapai Rp86,75 miliar," ujarnya.


Menurut dia, tim appraisal memperhitungan harga tanah di desa
setempat tidak hanya harga tanah, tetapi juga memperhitungan harga
bangunan, tanaman di atas lahan, dan yang lainnya.


"Berdasarkan yang disampaikan tim appraisal, besarnya harga tanah
termasuk bangunan, pohon dan yang lainnya seharga Rp349 ribu per meter
persegi," katanya.


Warga desa yang tanahnya dibebaskan, kata dia, masih memperoleh
kesempatan untuk bermusyawarah dengan keluarganya karena ada alternatif
lainnya, yaitu tidak menerima harga tanah, tetapi memilih direlokasi di
tempat yang baru.


Namun, ia berharap warga Desa Papringan dan 36 KK warga Desa
Kedungsari, Kecamatan Temayang, yang tanahnya juga dibebaskan dengan
luas 7,2 hektare memilih penetapan besarnya harga tanah yang sudah
ditetapkan tim appraisal. Besarnya anggaran untuk pembebasan tanah di
Desa Kedungsari, mencapai Rp11 miliar lebih.


"Kalau memilih proses relokasi prosesnya masih akan panjang, sebab
tanah Perhutani yang akan dimanfaatkan untuk relokasi masih dalam
proses," ucapnya.


Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak,
dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas
genangan 433,19 hektare itu mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191
hektare di daerah aliran irigasi.


Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir
sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300
liter/detik.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017