Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan anggaran sebesar Rp99 miliar dari APBN untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana terutama banjir di sembilan kabupaten/kota di Jawa Timur, pada 2017.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Agung Subagyo di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan anggaran Rp99 miliar itu dari alokasi rehabilitasi dan rekonstruksi di dalam APBN 2016.

Alokasi anggaran itu, untuk dampak bencana banjir yang terjadi musim hujan 2017 di sembilan kabupaten/kota di Jawa Timur, antara lain, di Bojonegoro, Pasuruan, Bondowoso, dan Madiun.

Bojonegoro memperoleh alokasi anggaran Rp10 miliar, kata dia, dimanfaatkan untuk memperbaiki tiga jembatan yang rusak diterjang banjir bandang dan rehabilitasi jalan longsor di tiga lokasi.

"Tapi pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak banjir sekarang ini. Pemanfaatannya antara lain untuk memperbaiki sejumlah jembatan, perbaikan tanggul, perbaikan jalan longsor dan pelengsengan," kata dia menjelaskan.

Menjawab pertanyaan, ia menyebutkan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana di Jawa Timur, sebelumnya juga sama sekitar Rp70 miliar untuk tujuh kabupten/kota yang terdampak bencana yang pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pada 2016.

"BNPB sekarang melakukan verifikasi kerusakan tanggul Bengawan Solo dan jalan yang diusulkan masuk dalam alokasi rehabilitasi dan rekonstruksi APBN 2018," kata dia menjelaskan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei usai bertemu dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, meninjau lokasi rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan di Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, yang rusak diterjang banjir bandang.

Selain itu, ia yang didampingi Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN Kuswiyanto, meninjau kerusakan tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor dan jalan rusak di Kecamatan Balen, terkena dampak banjir luapan Bengawan Solo.

Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, menjelaskan pemkab mengusulkan BNPB  kerusakan tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor dan jalan rusak di Kecamatan Balen, untuk perbaikannya masuk anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi APBN 2018.

Kerusakan tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor, masing-masing panjangnnya 80 meter dan 20 meter, sedangkan jalan rusak di Kecamatan Balen, yang diusulkan ditinggikan 1,5 meter dengan panjang 5 kilometer untuk mencegah banjir Bengawan Solo.

"Biaya perbaikan tanggul dan peninggian jalan di Balen cukup besar, lebih dari Rp15 miliar," ucapnya menjelaskan. (*)



 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017