Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto memperkirakan angka kemiskinan di daerahnya akan terus berkurang sehingga mampu melampaui Gresik yang memiliki jumlah warga miskin dengan prosentase lebih kecil dibandingkan daerahnya.

"Saya perkirakan Bojonegoro akan bisa menyalip Gresik dalam dua tahun lagi dalam mengurangi warga miskin," kata dia, ketika menerima rombongan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten/Kota  se- Kalimantan Barat (Kalbar) yang melakukan studi di Bojonegoro, Rabu.

Pada kesempatan itu, ia menyebutkan pada 2008 daerahnya dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa memiliki sekitar 30 persen warga miskin dengan posisi menempati urutan ketiga di Jawa Timur.

Namun, lanjut dia, akhir 2016 daerahnya sudah bisa keluar berada di urutan 11 terkait jumlah warga miskin di Jawa Timur, di bawah Gresik.

"Saya kira Gresik bisa kita lampaui dalam dua tahun dalam mengurangi jumlah warga miskin. Tetapi, semua itu juga bergantung pemimpin daerah yang baru, sebab masa jabatan saya  sudah hampir habis," kata dia menjelaskan.

Oleh karena itu, ia mengharapkan penggantinya bisa lebih baik dalam mengurangi jumlah warga miskin di daerahnya.

"Kalau rakyat melupakan saya berarti pengganti saya lebih baik," ucapnya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Barat, Anggraito,  menjelaskan kedatangan rombongannya selain 15 sekda kabupaten/kota, juga bersama 80 peserta pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di Provinsi Kalimantan Barat.

Kedatangannya, lanjut dia, untuk melihat, mengamati dan mempelajari berbagai perkembangan Pemerintahan yang ada di Bojonegoro.

"Kami akan mempelajari berbagai kemajuan berbagai bidang yang ada di Bojonegoro untuk dikembangkan di Kalimantan Barat," katanya menegaskan.

Kepala Bidang  Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Bojonegoro Supranata menambahkan rombongan dari Kalimantan Barat akan langsung berdiskusi dengan jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait "open government patnership" (OGP).

Selain itu, juga akan berkunjung ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Pendapatan Daerah.

"Rombongan akan langsung ke organisasi perangkat daerah (OPD) yang dituju dan berdiskusi secara langsung, ya lebih jauh untuk pengembangan wawasan bagi rombongan di bidang Pemerintahan," ucapnya menambahkan. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo
 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017