Mojokerto (Antara Jatim) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, meresmikan beroperasinya jalan tol Jombang-Mojokerto yang dikelola oleh PT Marga Harjaya Infrastruktur (ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto) sepanjang 24,9 kilometer, di Gerbang Tol Mojokerto, Minggu (10/9).

"Permasalahan pembangunan jalan tol di beberapa tempat itu sama dan sudah tahu cara penyelesaiannya," katanya saat meresmikan jalan tol Jombang-Mojokerto di Gerbang Tol Mojokerto Jawa Timur.

Ia mengemukakan, untuk pembangunan jalan tol sebenarnya cepat kalau permasalahannya itu sudah diselesaikan

"Saat ini juga masih banyak bertanya ke saya pembangunan jalan tol, bandara dan pelabuhan itu untuk apa? Kemudian saya katakan kalau infrastruktur tidak bangun cepat semakin mundur semakin mahal pembebasan lahan konstruksinya," katanya.

Dirinya mencontohkan, seperti pembangunan kereta bawah tanah di Jakarta kalau dibangun 26 tahun lalu harga tanah Rp2 juta sampai dengan Rp5 juta setiap meternya. Namun sekarang, harganya Rp80 juta sampai Rp200 juta dan sangat mahal jika terus diundur.

"Yang kedua Indonesia bisa kalah bersaing dengan negara lain akibat biaya logistik satu tempat lainnya saat ini lebih mahal. Saat ini di Indonesia biaya logistik lebih besar 2,5 persen  dibandingkan dengan Singapura dan
Malaysia," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah diberitahu oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Basuki Hadimuljono kalau saat ini seksi dua dan tiga sudah selesai dan siap untuk diresmikan.

"Setelah ini akan ada tiga lagi yang diresmikan, bangun selesai buka, jangan diundur-undur lagi karena dirinya merasakan sebagai Presiden cukup kesulitan untuk mengunjungi wilayah terpencil tanpa dilengkapi dengan infrastruktur," katanya.

Jalan tol ini menghubungkan bagian barat Kabupaten Jombang yakni Desa Bandarkedungmulyo dengan bagian utara Kabupaten Mojokerto di Desa Penompo.

Jalan tol ini diharapkan bisa menjadi jalur alternatif untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di beberapa titik antara lain di simpang empat Mertex sampai dengan simpang lima Kenanten hingga pertigaan Mengkreng yang merupakan tempat pertemuan jalur di tiga wilayah yakni Nganjuk, Kediri dan Jombang.

Beroperasinya ruas tol Jombang-Mojokerto juga dapat memicu pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitar jalan tol ini serta Jawa Timur sehingga keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo mencanangkan supaya proyek Tol Trans Jawa dapat dirampungkan pada tahun 2018 dan pembangunan jalan tol Indonesia dapat mencapai 1.800 kilometer pada akhir tahun 2019.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pulang Madiun jadi cepat angkut barang dari pelabuhan.

"Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT perlu dan masyarakat Jatim angkut barang sampai tujuan. Jatim masih memiliki tanggungan untuk menyediakan beberapa ruas jalan tol seperti Pandaan-Malang, Probolinggo-Banyuwangi, Gresik-Tuban," katanya.

Pengoperasian ruas jalan tol Jombang-Mojokerto dilakukan secara bertahap yakni seksi 1 sepanjang 14,7 kilometer beroperasi pada Oktober 2014, menyusul seksi 3 sepanjang 5 kilometer  yang beroperasi pada November 2016. Seksi 2 sepanjang 19,9 kikometer  akan beroperasi pada bulan September 2017 dan seksi 4 sepanjang 0,9 kilometer akan beroperasi bersamaan dengan beroperasinya ruas Ngawi-Kertosono.

Secara keseluruhan, ruas tol Jombang-Mojokerto memiliki 4 gerbang tol, yakni gerbang tol Bandar (di Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang), gerbang tol Jombang (di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur),  gerbang tol Mojokerto Barat (di Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur) dan gerbang tol Mojokerto (di Desa Penompo, Kecamatan Gedeg, Mojokerto).(*)
Video oleh: Indra Setiawan

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017