Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya akan menargetkan pendapatan Rp1 triliun pada 2020 mendatang.

"Untuk mencapai target tersebut, PDAM akan mengoptimalkan kapasitas produksi yang saat ini baru tercapai 9.990 liter perdetik," kata Dirut PDAM Surabaya Mujiaman Sukirno saat rapat dengar pendapat di ruang Komisi B DPRD Surabaya, Kamis.

Menurut dia, meski kapasitas produksi PDAM saat ini sebanyak 10.830 liter perdetik, tapi tidak bisa semuanya dikeluarkan. Tercatat masih 10.000 liter perdetik yang terkendala belum bisa disalurkan.

"Ini tantangan bagi kami. Selama sebulan ini kami pelototi apa saja yang membuat kapasitas tidak maksimal dikeluarkan. Sekarang sudah kami temukan problem itu dan sebelum Desember nanti kami sudah bisa mengeluarkan air sebanyak 10.300 liter perdetik," kata Mujiaman.

Saat ditanya kenapa bisa ditambah kapasitas produksinya padahal selama ini tidak maksimal? Mujiaman mengatakan karena jaringan distribusinya akan dimaksimalkan.

Sebab, lanjut dia, selama ini jaringan pipa peninggalan Belanda yang tertanam di bawah tanah itu didesain dengan tekanan hanya 60 meter satuan atau 6 bar. Akibatnya hanya dengan tekanan itu maka distribusi air melalui jaringan pipa yang ada saat ini hanya sampai di Pegirian untuk kawasan utara dan kawasan Made untuk kawasan barat.

Kalau tekanan itu tidak ditambah tapi produksi ditingkatkan, maka kebocoran air akan makin tinggi. Karenanya PDAM kini mengupayakan akan meningkatkan tekanan itu 30 meter satuan lagi.

"Kita harus mulai modernisasi pabrik. Filter juga akan diefisiensikan lima kali lipat," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, di tempat-tempat akhir pemberhentian air itu sudah terpasang boster namun belum optimal. Saat ini PDAM akan tambah lagi boster-boster baru di Putat Gede, Prada, Krembangan, Pegirian, Lakarsantri dan Perak Barat.

"Biaya pembangunan boster sudah disetujui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan)," ujarnya.

Mujiaman menyatakan akan berupaya menyelamatkan 3.000 liter perdetik yang hilang secara bertahap. Kehilangan air yang kalau dirupiahkan sama dengan Rp300 miliar pertahun ini pada 2020 mendatang akan bisa diselamatkan 1.000 liter perdetik.

Sedangkan total penambahan kapasitas air sampai 2020 sebanyak 4.000 liter perdetik, masing masing 1.000 liter perdetik dari eksisting, 1.000 liter perdetik dari penambahan alat, 1.000 liter perdetik dari Umbulan dan 1.000 liter perdetik dari penyelamatan kehilangan air.

Di sisi lain, kondisi jaringan pipa PDAM sejauh 6.000 kilometer menurut Mujiaman sudah saatnya diremajakan. Direncanakan PDAM Surabaya akan melakukan peremajaan pipa itu 100 kilometer dalam setahun, sehingga 60 tahun sudah tuntas. Apalagi umur ideal pipa antara 20-30 tahun.

"Untuk program optimalisasi ini kami mendapat dana Rp8 miliar dari program komputerisasi scada yang dibatalkan dan penghematan anggaran lainnya Rp5 miliar jadi total Rp13 miliar. Penggunaan anggaran ini sudah disetujui wali kota," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017