Sumenep (Antara Jatim) - Produksi garam rakyat oleh petani di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai maksimal seiring dengan kondisi cuaca yang normal pada pertengahan kemarau tahun ini.

"Alhamdulillah, kondisi cuaca saat ini relatif mendukung produksi garam dibanding masa awal kemarau yang masih sering hujan," kata Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Arif Rusdi di Sumenep, Kamis.

Ia menjelaskan, sesuai hasil laporan dari stafnya, produksi garam rakyat di Sumenep selama dua pekan belakangan ini maksimal.

Sebelumnya, produksi sementara garam rakyat di Sumenep hingga akhir Juli 2017 hanya 850 ton dan selanjutnya sekitar 4.600 ton hingga pertengahan Agustus.

"Selama dua pekan belakangan ini, produksi garam rakyat memang cukup maksimal. Sesuai hasil laporan dari staf, produksi sementara garam rakyat terhitung akhir Agustus ini sudah 24.517 ton lebih," ujarnya, menerangkan.

Rusdi pun berharap kondisi cuaca pada pertengahan hingga akhir kemarau tahun ini berjalan normal supaya produksi garam rakyat tidak menemui kendala.

Kalau kondisi cuaca terus berjalan normal, puncak panen garam rakyat di Sumenep diperkirakan pada akhir September hingga pertengahan Oktober 2017.

"Kondisi cuaca berpengaruh signifikan terhadap produksi garam rakyat di Sumenep. Jangankan hujan, mendung saja sudah bisa membuat produksi garam terkendala atau tidak maksimal," katanya.

Sesuai proyeksi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi garam rakyat di Sumenep pada tahun ini ditargetkan sebanyak 368 ribu ton.

Pada 2016, produksi garam rakyat di Sumenep hanya 17.109 ton dari target 260 ribu ton.

Kondisi cuaca pada kemarau 2016 juga kurang mendukung produksi garam rakyat di Sumenep berupa masih seringnya hujan.

Sesuai data di Dinas Perikanan Sumenep, lahan garam rakyat pada tahun ini seluas 2.068 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017