Kediri (Antara Jatim) - Ikatan Wanita Perbankan (Iwaba) se-Wilayah Kerja Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, terus memfasilitasi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di wilayah keresidenan Kediri dan Madiun, untuk mengembangkan produk lewat beragam kegiatan serta pameran baik di dalam negeri hingga luar negeri.
     
"Setiap ada pertemuan pasti ada produk UMKM dan memang diwajibkan seperti itu. Ini sekaligus membantu promosi juga," kata Ketua Iwaba se-Wilayah Kerja Bank Indonesia Kediri Anita Djoko Raharto ditemui dalam acara pertemuan Iwaba se-wilayah kerja Bank Indonesia Kediri di Grand Surya Hotel Kota Kediri, Rabu.
     
Ia mengatakan, Iwaba Kediri memang berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat, terutama perempuan. Mereka mempunyai beragam potensi maupun kemampuan, namun karena ada berbagai kendala, potensi mereka kurang muncul. 
     
"Mereka perlu didorong lagi, diberi kepercayaan diri dan mudah-mudahan ke depannya lebih bagus lagi," kata perempuan yang juga istri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto tersebut.
     
Dalam menjalakan program pendampingan itu, Iwaba Kediri menggandeng sejumlah kelompok masyarakat, salah satunya Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kediri. Bahkan, Iwaba Kediri juga berupaya memberikan peluang lewat beragam kegiatan, pameran, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.
     
Ia menyebut, sebulan lalu Iwaba Kediri mengajak serta FPPI untuk promosi beragam produk mereka dalam acara di Malaysia. Dalam kegiatan tersebut, ternyata beragam produk yang dibawa peserta pameran, FPPI Kediri,  sangat diminati.
     
"Animo juga bagus, dan kebanyakan permintaan makanan. Untuk kain, yang warna alam dan disini (Kediri) banyak," ujarnya.
     
Ia mengakui, saat ini beragam produk dari anggota FPPI masih belum semuanya bagus. Salah satunya adalah kemasan, sehingga ia berharap ke depan bisa lebih diperbaiki lagi. Jika kemasan sudah menjadi lebih bagus, dan bahkan bisa sesuai dengan standar ekspor, diharapkan produk-produk tersebut bisa masuk dalam ekspor.
    
Sementara itu, Ketua DPC FPPI Kediri Sri Mulyani mengaku di lembaga ini ada beragam produk olahan rumah tangga, baik makanan, pakaian, ataupun beragam produk lainnya. Dari beragam produk tersebut, semuanya sudah diproses secara bagus.
     
"Kami memang saat ini fokus ke perekonomian. Kami kemarin dampingi pembuatan telur asin dan saat ini mulai merintis abon lele, abon tuna," katanya.
     
Ia mengatakan, jumlah anggota di FPPI Kediri ada 60 orang. Lembaga juga terus mendampingi anggotanya untuk membuat produk mereka menjadi lebih bagus, sehingga bisa menjadi lebih berkembang. Selain beragam pelatihan, juga memberikan alat.
     
Ia juga sangat senang, lembaganya mempunyai kesempatan untuk mengikuti pameran di Malaysia dengan Iwaba Kediri. Anggota bisa membawa beragam produk mereka dan dipasarkan di daerah tersebut. Selain bisa lebih memperluas jaringan, sekaligus bisa "Studi banding" tentang kemasan.
     
Selain membawa beragam abon, juga membawa kerupuk rambak lele, bumbu pecel, serta beragam makanan lainnya. Bahkan, anggota juga membawa kain batik untuk dipamerkan ke tempat tersebut. 
     
Sri mengakui, salah satu kendala adalah kemasan yang masih harus diperbaiki. Ia bahkan sempat membawa kemasan permen produk Malaysia, yang ternyata secara kemasan memang bagus.
     
"Untuk kemasan masih kalah tapi kami akan terus perbaiki. Kami juga akan terus ikut pameran," kata Sri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017