Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta mahasiswa Universitas Muhmmadiyah (UM) Surabaya berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam program Ekspedisi Jawa Timur Mengabdi (Ex-Jam).  

Wagub usai pemberangakatan mengapresiasi kegiatan yang dilkaukan mahasiswa UM Surabaya tersebut, Senin menyebut pengabdian sosial itu penting tak hanya bagi mahasiswa, tapi juga masyarakat dan kampus. Kampus bisa lebih dikenal, masyarakat dapat pencerahan.

Hal itu dia sampaikan saat pemberangkatan mahasiswa tersebut melakukan pengabdian seperti berkurban hewan, gerakan literasi, pengobatan gratis, hingga pengenalan inovasi kepada masyarakat yang ada di daerah Probolinggo, Jombang, Lamongan, Nganjuk dan Mojokerto di kampus setempat, Senin.

"Kegiatan ini penting. Mahasiswa bisa belajar bagaimana memberikan penyuluhan untuk mengajak masyarakat hidup bersih, sehat, bisa mengamankan pembangunan dan bisa mengambil inisiatif," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.

Pengabdian semacam ini penting untuk mengajak masyarakt menjalankan perintah agama. Itu kata Gus Ipul yang bisa dibawa mahasiswa. Selain itu, di sisi lain, kata Gus Ipul, ada satu soal yakni menangani kemiskinan. Kemiskinan saat ini sudah pada tahap intinya.

Dia mengungkapkan, sejak tahun 2008 ada penurunan tajam pada angka kemiskinan. Namun pada tahun 2016 ada kelambatan kemiskinan pada provinsi yang dia pimpin. Kelambatan itu, lanjut dia, karena kemiskinan "kerak"-nya. Hal itulah yang saat ini masih diperiksa oleh Pemprov Jatim terutama pada aspek infrastruktur dasar dan pelayanan dasar.

Jika hal itu bisa diatasi, Gus Ipul optimis di samping kemiskinan akan turun drastis juga kesenjangan akan berkurang.

"Infrastuktur dasar itu adalah rumah yang tidak layak huni dibereskan, sarana air bersih dihadirkan dan sanitasi. Pada dasarnya mereka tidak terlayani di tiga hal itu. Baru setelah itu pelayanan dasar yang meliputi pendidikan dan kesehatan. Ini yang saya minta dibawa untuk dibantu dan diungkit," ujarnya.

Dia menegaskan, setiap tahun Pemprov sudah berusaha menangani hal itu. Namun terbatasnya anggaran, kata dia, membuat semua terkesan lamban. "Oleh karena itu kami butuh bantuan dari 'stakeholder' yang lain termasuk kampus," ucapnya.

Wakil Rektor I UM Surabaya, Azis Alimul Hidayat berpesan agar mahasiswa menjunjung tinggi gerakan Muhammadiyah serta menjaga nama baik universitas. Inovasi yang dibawa pun diharapkan bermanfaat bagi perawatan kesehatan masyarakat. "Masyarakat butuh pengobatan komplementer sebagai bagian perawatan kesehatan," ujarnya.(*) 

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017