Tulungagung  (Antara Jatim) - Tenaga buruh panen kubis di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur diupah Rp15 ribu per kuintal untuk jasa sekali panen dan pengangkutan dari sawah hingga atas truk atau mobil pikap.

"Upahnya kecil, tapi ini masih mending dibanding dihitung harian," kata Asmungi, buruh tani panen kubis di Desa Kepohrejo, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Senin.

Sekali panen di satu petak sawah seluas kurang lebih 100 ru, Asmungi bersama dua buruh tani lain bisa memanen kubis sebanyak 2-3 kuintal.

Upah keseluruhan yang bisa mereka dapat dari jasa panen kubis sekitar Rp450 ribu, sehingga masing-masing buruh panen mendapat bagi hasil rata-rata Rp150 ribu sebelum dipotong biaya konsumsi dan rokok.

"Besaran upah per kuintal bisa tidak sama bergantung lokasi panennya. Jika semakin jauh dari jalan raya, tentu tarifnya beda, menyesuaikan kesepakatan (harga)," kata Sukiyono, buruh panen lain.

Aktivitas panen kubis menjadi sumber penghasilan alternatif buruh tani daerah itu setelah jeda musim tanam padi.

Buruh tani kerap mendapat permintaan jasa kerja panen kubis ataupun melon di beberapa areal persawahan berbeda untuk mendapat penghasilan tambahan.

Data Kementerian Pertanian RI, upah buruh tani hingga Juli 2017 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, baik secara nominal maupun riil.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), upah nominal harian buruh tani nasional naik sebesar 0.18 persen dibanding upah buruh tani Juni 2017.

Jika pada Juni 2017 tercatat upah nominal harian buruh tani senilai Rp49.912, pada Juli 2017 tercatat senilai Rp50.003.

Sementara itu, upah riil juga meningkat sebesar 0,03 persen, yakni Juni sebesar Rp37.296 menjadi Rp37.408 pada Juli.

Kenaikan upah buruh tani yang terjadi pada Juli tersebut melanjutkan tren kenaikan pada bulan sebelumnya, dimana Juni upah nominal harian buruh tani naik sebesar 0,26 persen dibandingkan Mei, yaitu Rp49.782 menjadi Rp49.912 per harinya.

Sementara upah riil juga mengalami kenaikan sebesar 0.04 persen, yaitu Rp37.380 menjadi Rp37.396.

Menurut petugas Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung Triwidyo Basuki, membaiknya nilai tukar petani dan buruh tani tak lepas dari kondisi cuaca selama triwulan kedua 2017 yang cenderung cerah sehingga hasil produk pertanian membaik.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017