Bojonegoro (Antara Jatim) - DPC PDIP Bojonegoro, Jawa Timur, menyiapkan strategi untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan menyatukan Nahdliyin dan Nasionalis, dengan pertimbangan daerah setempat merupakan basis kaum wNahdliyin.
"PDIP berkeinginan calon yang diusung representasi dari Nahdliyin dan Nasional," kata Sekretaris DPC PDIP Bojonegoro Donny Bayu Setiawan di Bojonegoro, Senin.
Oleh karena itu, lanjut dia, DPCP daerahnya membuka pendaftaran penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang diikuti tujuh pendaftar.
Dari tujuh pendaftar, di antaranya, lima pendaftar dari luar partai, yaitu Anna Mu'awanah (DPR RI), Akmal Budianto (PNS Pemprov Jatim), Arief Januarso (Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro), dan Pudji Dewanto dan Heru Suroso dari swasta.
Dua pendaftar dari intern partai, yaitu Ketua DPC PDIP Budi Irawanto dan sekretarisnya Donny Bayu Setiawan.
"Tujuh pendaftar penjaringan bacabup dan bacawabup termasuk saya sudah mengikuti "fit and proper test" di DPD PDI Jawa Timur, pada 19 Agustus lalu," kata dia menjelaskan.
Menyusul setelah ini, lanjut dia, DPD PDIP Jatim akan melakukan survei nama-nama kandidat bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di 18 kabupaten/kota.
"Penetapan nama calon yang akan diusung dalam pilkada berdasarkan keputusan DPP PDIP yang juga mengacu hasil survei. Sebelumnya peserta juga harus menjalani psikotes di DPP PDIP," katanya menjelaskan.
Ia memberikan gambaran bahwa calon yang kemungkinan akan diusung merupakan representasi Nahdliyin dan Nasionalis.
"Kami juga sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol di Bojonegoro untuk koalisi, sebab semua parpol tidak bisa mengusung calon sendiri," ucapnya menambahkan.
Ketua KPU Bojonegoro Abdim Munif, sebelumnya, menjelaskan sudah melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pilkada Jawa Timur dan daerah yang pelaksanaan coblosan pada 27 Juni 2018.
Di dalam sosialisasi kepada parpol juga berbagai elemen masyarakat lainnya, kata dia, disampaikan proses tahapan pilkada juga yang lainnya.
"Sosialisasi ke parpol yang memperoleh kursi di DPRD kami lakukan dengan mendatangi langsung ke kantornya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"PDIP berkeinginan calon yang diusung representasi dari Nahdliyin dan Nasional," kata Sekretaris DPC PDIP Bojonegoro Donny Bayu Setiawan di Bojonegoro, Senin.
Oleh karena itu, lanjut dia, DPCP daerahnya membuka pendaftaran penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang diikuti tujuh pendaftar.
Dari tujuh pendaftar, di antaranya, lima pendaftar dari luar partai, yaitu Anna Mu'awanah (DPR RI), Akmal Budianto (PNS Pemprov Jatim), Arief Januarso (Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro), dan Pudji Dewanto dan Heru Suroso dari swasta.
Dua pendaftar dari intern partai, yaitu Ketua DPC PDIP Budi Irawanto dan sekretarisnya Donny Bayu Setiawan.
"Tujuh pendaftar penjaringan bacabup dan bacawabup termasuk saya sudah mengikuti "fit and proper test" di DPD PDI Jawa Timur, pada 19 Agustus lalu," kata dia menjelaskan.
Menyusul setelah ini, lanjut dia, DPD PDIP Jatim akan melakukan survei nama-nama kandidat bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di 18 kabupaten/kota.
"Penetapan nama calon yang akan diusung dalam pilkada berdasarkan keputusan DPP PDIP yang juga mengacu hasil survei. Sebelumnya peserta juga harus menjalani psikotes di DPP PDIP," katanya menjelaskan.
Ia memberikan gambaran bahwa calon yang kemungkinan akan diusung merupakan representasi Nahdliyin dan Nasionalis.
"Kami juga sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol di Bojonegoro untuk koalisi, sebab semua parpol tidak bisa mengusung calon sendiri," ucapnya menambahkan.
Ketua KPU Bojonegoro Abdim Munif, sebelumnya, menjelaskan sudah melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pilkada Jawa Timur dan daerah yang pelaksanaan coblosan pada 27 Juni 2018.
Di dalam sosialisasi kepada parpol juga berbagai elemen masyarakat lainnya, kata dia, disampaikan proses tahapan pilkada juga yang lainnya.
"Sosialisasi ke parpol yang memperoleh kursi di DPRD kami lakukan dengan mendatangi langsung ke kantornya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017