Bojonegoro, (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan warga sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo,  Balen, dan Kapas, mengajukan permintaan air Waduk Pacal untuk kebutuhan mengairi tanaman palawija serta menambah debit sumur.

"Warga sejumlah desa mengajukan permintaan pasokan air Waduk Pacal, selain untuk mengairi tanaman palawija juga sumurnya mulai mengering sejak sepekan terakhir," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Sutiyono, di Bojonegoro, Senin.

Menurut dia, kalau di saluran irigasi Waduk Pacal di sejumlah kecamatan masih ada airnya maka sumur warga di sepanjang alirannya pada musim kemarau tidak akan mengering. "Air Waduk Pacal tidak dikeluarkan sudah lama," ucapnya.

Ia menyebutkan warga yang mengajukan permintaan pasokan air Waduk Pacal yaitu sebanyak 40 kepala keluarga (KK) di Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo.

Selain itu, warga Desa Bulu, Margomulyo dan Pengantin, semuanya di Kecamatan Balen, masing-masing 25 KK, 30 KK dan 50 KK, serta sejumlah warga di Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas.

"Tapi kami akan memenuhi permintaan warga dengan mengalirkan air dari sumber mata air Buntalan, di Kecamatan Temayang ke saluran irigasi Waduk Pacal," kata dia, menjelaskan.

Saat ini, lanjut dia, air sumber mata air Buntalan di Kecamatan Temayang yang debitnya sekitar 400 liter per detik masih ditampung di bendung Klepek, Kecamatan Sukosewu.

"Kalau air sudah penuh di bendung Klepek segera kami alirkan ke saluran irigasi Waduk Pacal yang ada di sejumlah desa di Kecamatan Kapas, Balen dan Sumberrejo, untuk memenuhi permintaan warga," ucapnya, menambahkan.

Sesuai data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mencapai 107,70 meter dengan tampungan air 5,1 juta meter kubik per 28 Agustus.

"Kalau warga yang mengajukan permintaan air kami penuhi dari pasokan Waduk Pacal airnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya, bukan untuk tanaman palawija dan menambah resapan sumur milik warga," katanya, menegaskan.

Ia menambahkan warga di sepanjang saluran irigasi Waduk Pacal di sejumlah kecamatan sebagian besar menanam tanaman palawija, selain tembakau.

Sebelum itu, lanjut dia, dinas pengairan sudah melakukan sosialisasi kepada para petani di sepanjang saluran irigasi waduk Pacal untuk tidak menanam tanaman padi, sebagai usaha memutus mata rantai serangan hama wereng.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017