Surabaya (Antara Jatim) - Persereon Terbatas Perusahaan Listrik negara (Persero) Distribusi Jawa Timur menargetkan peningkatan rasio elektrifikasi sebesar 2,6 persen pada akhir tahun 2017 sehingga total bisa mencapai mencapai 92,6 persen di daerah ini.

General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Dwi Kurnanto di Surabaya, Rabu, mengatakan target itu tidaklah mudah, karena PLN harus melistriki daerah yang selama ini dikenal sangat susah dibangun jaringan listrik PLN karena berbagai hal.

"Oleh karena itu, target ini apabila tercapai atau sekitar 3 persen itu adalah usaha yang sangat luar biasa berat, karena beratnya daerah yang belum dialiri lisrtik," kata Dwi usai membuka HUT ke-18 Serikat Pekerja (SP) PLN Jatim di kantor Distribusi di Surabaya.

Dwi menyebutkan, daerah di Jatim yang belum teraliri listriki antara lain daerah pinggirian seperti Bondowoso, Situbondo dan Madura.

"Itu merupakan daerah-daerah sulit, dan ini adalah tantangan bagi kami untuk mencapainya karena kami terus berkomitmen meningkatkan elektrifikasi," kata Dwi, menegaskan.

Dwi mengapresiasi sumber daya PLN Jatim yang bersemangat dan sangat luar biasa dalam mencapai target tersebut, sebab untuk menuju ke sana dibutuhkan tenaga yang tidak sedikit.

"Kami juga telah menyiapkan anggaran, dan kendala di wilayah itu sering lokasinya terpisah dan tidak bisa ditarik dari sistem yang ada. Sehingga butuh anggaran yang cukup untuk membangun jaringan di daerah-daerah itu," katanya.

Dwi berharap, ada peran pemerintah kabupaten/kota untuk mendukung program itu dengan membangun infrastruktur, sehingga bisa dengan mudah menancapkan tiang-tiang listrik hingga ke daerah-daerah pinggiran.

"Kalau PLN harus memanggul sendiri tiang-tiang itu jelas tidak sanggup. Akses jalan yang utama itu harus ada dulu, dan itu perlu peran pemda," katanya.

Ketua Serikat Pekerja PLN Distribusi Jatim, Sulistyono mengatakan pihaknya akan selalu berupaya untuk memperjuangkan ketersediaan listrik murah bagi bagi masyarakat, caranya dengan menekan biaya pokok produksi (BPP).

"Kami berupaya untuk memberikan solusi tentang masalah energi primer. Bagaimana penggunaan energi primer baru terbarukan dari sumber yang kita miliki sehingga tidak bergantung pada fosil yang nantinya akan habis," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017