Surabaya (Antara Jatim) - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini mempunyai Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang buka selama 24 jam dengan fasilitas lengkap dan modern.

"RS ini sesuai dengan perintah undang-undang. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2013 menyatakan bahwa pendidikan profesi, dokter dan dokter gigi harus dilaksanakan di satu rumah sakit. Rumah sakit umum bagi dokter dan RS Gigi dan Mulut bagi profesi," kata Direktur RSGM Unair Prof Drg Coen Pramono usai acara peresmian RSGM, Rabu.

Coen Pramono menjelaskan, RSGM masuk dalam tatanan rumah sakit khusus dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 56 Tahun 2014. RSGM sebagai RS khusus, sebagaimana RS lain harus memiliki fasilitas-fasilitas pendukung, seperti rawat inap, rawat jalan, UGD dan sebagainya yang menjadi persyaratan. Tanpa kelengkapan itu, izin operasional tidak akan bisa dikeluarkan.

"Seperti gayung bersambut, kami memiliki kesempatan untuk memajukan pendidikan terutama di bidang terkait kerumahsakitan. Sehingga paradigma menjadi berubah, pendidikan dokter gigi berbasisi poliklinik menjadi pendidikan berbasis rumah sakit. Sehingga diharapkan lulusan akan mengerti bahwa manusia tidak hanya di mulut tapi mulai dari ujunga rambut dan kaki. Penanganan manusia harus secara utuh," kata dia.

RSGM, menurut Coen, mempunyai keunggulan pada tujuh bidang spesialis yang dimilikinya. Seperti bedah mulut, bidang rekontruksi dan juga bidang lain yang diharapkan bisa mengakomodir pasien dari Indonesia Timur.

"Saya kira pemerintah mencanangkan pendidikan profesi di rumah sakit untuk melindungi pasien dari bahaya penularan dan juga infeksi. Maka ada ruang strerilisasi central. Kami dibantu Pak Rektor dengan nilai yang sangat tinggi dan itu adalah jantung penting keselamatan manusia sehingga tak tertular dari penyakit satu ke penyekit lainnya. Atau dari pasien ke dokter atau sebaliknya," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sudah ada pasien yang menjalani rawat inap Di RSGM. RSGM, kata dia, sempat memiliki izin, walau izinnya sempat habis. Namun saat ini RSGM sudah memiliki izin operasional yang mereka peroleh per 1 Desember 2016.

"Besok kami akan melakukan operasi besar, yakni gabungan operasi bibir sumbing dari pasin yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB)," ujarnya.

Wakil Rektor VI Unair Junaidi Khotib mengklaim sebagai rumah sakit yang dimiliki perguruan tinggi negeri (PTN), RSGM memiliki keunggulan di mana para ahli berkumpul sehingga dapat memberikan servis kepada masyarakat terkait masalah gigi dan mulut yang paling baik.

"Dengan demikian ada keunggulan yang ditawarkan. Keunggulan bisa dilihat dari masing-masing, mulai dari poli, dan rawat inap. Selain itu, RS ini juga menjadi fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi untuk profesi dan spesialis.
Mereka yang belajar akan mempunyai kompentensi yang dicapai. Mereka akan unggul dalam menerapkan keilmuwan kepada pasien dan pasien akan mendapatkan yang terbaik," kata Junaidi.

Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo menambahkan, fasilitas bedah mulut adalah yang termodern untuk Rumah Sakit Pendidikan yang ada di Indonesia. Hal itu karena ditunjang dengan dana yang besar.

"Dana yang didapat untuk RSGM ini cukup besar yakni 21 miliar dan buka selama 24 jam dengan semua dokter spesialis gigi dan mulut," kata Suko.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017