Surabaya (Antara Jatim) - Tim seleksi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur
menggelar tes wawancara terhadap 23 orang calon komisioner di Surabaya,
Senin.
"Tes wawancara merupakan tahap akhir di tingkat seleksi provinsi dan dipilih enam nama untuk diserahkan ke Bawaslu RI," ujar Ketua Tim Seleksi Bawaslu Jatim, Gempur Santoso, di sela tes wawancara.
Ke-23 nama yang lolos merupakan seleksi dari 212 nama yang mendaftar, kemudian menjadi 164 nama lolos administrasi dan berhak mengikuti tes tulis sistem "Computer Assisted Test" (CAT).
Usai tes tulis, seluruh peserta juga diharuskan mengikuti tes kesehatan fisik dan psikologis yang seluruh nilainya diakumulatifkan hingga terdapat 24 nama.
"Dari 164 nama, yang ikut tes tulis 143 orang. Kemudian nilai seluruh tes tahapan (tulis, kesehatan dan psikologi, makalah dan riwayat hidup) dijadikan satu," ucapnya.
Dari 24 nama lolos tes dan berhak wawancara, kata dia, satu nama yakni Novli Benardo Thyssen mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos sebagai komisioner Panwas Kota Surabaya.
Guru besar Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tersebut memastikan enam nama nantinya yang lolos usai tes wawancara diserahkan ke Bawaslu RI dan akan diumumkan resmi melalui laman Bawaslu Jatim pada Rabu (23/8) tengah malam atau di media cetak pada Kamis (24/8).
"Selanjutnya, Bawaslu RI yang memiliki kewenangan memilih tiga komisioner. Di sana masih ada tes uji kepatutan dan kelayakan untuk menentukan tiga nama, kemudian dilantik pada September atau sehabisnya masa jabatan komisioner lama," katanya.
Sementara itu, disinggung munculnya isu protes atas lolosnya dua nama komisioner petahana, Sri Sugeng Pudjiatmoko dan Andreas Pardede, ia mengaku tak menerima apapun informasinya, baik lisan maupun tulisan.
Tim seleksi, lanjut dia, bekerja secara obyektif tanpa membedakan petahana atau tidak karena tergatung dari nilai akumulatif sesuai tahapan-tahapan seleksi.
"Sampai sekarang belum ada protes dan sesuai pedoman buku dari Bawaslu RI, keduanya tidak menyalahi aturan karena memberikan salinan legalisir bebas hukum. Apalagi di tes nilainya kami akui bagus-bagus," katanya.
Tes wawancara calon komisioner Bawaslu Jatim periode 2017-2022 di salah satu hotel kawasan Surabaya Selatan berlangsung selama dua hari, masing-masing 11 peserta hari pertama digelar hari ini dan 12 peserta pada hari kedua yang digelar Selasa (22/8).
Selain Gempur Santoso sebagai ketua, tim seleksi juga beranggotakan Kholid Mawardi, Abdul Quddus, Kris Nugroho serta Achmad Muhibin Zuhri. (*)
"Tes wawancara merupakan tahap akhir di tingkat seleksi provinsi dan dipilih enam nama untuk diserahkan ke Bawaslu RI," ujar Ketua Tim Seleksi Bawaslu Jatim, Gempur Santoso, di sela tes wawancara.
Ke-23 nama yang lolos merupakan seleksi dari 212 nama yang mendaftar, kemudian menjadi 164 nama lolos administrasi dan berhak mengikuti tes tulis sistem "Computer Assisted Test" (CAT).
Usai tes tulis, seluruh peserta juga diharuskan mengikuti tes kesehatan fisik dan psikologis yang seluruh nilainya diakumulatifkan hingga terdapat 24 nama.
"Dari 164 nama, yang ikut tes tulis 143 orang. Kemudian nilai seluruh tes tahapan (tulis, kesehatan dan psikologi, makalah dan riwayat hidup) dijadikan satu," ucapnya.
Dari 24 nama lolos tes dan berhak wawancara, kata dia, satu nama yakni Novli Benardo Thyssen mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos sebagai komisioner Panwas Kota Surabaya.
Guru besar Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tersebut memastikan enam nama nantinya yang lolos usai tes wawancara diserahkan ke Bawaslu RI dan akan diumumkan resmi melalui laman Bawaslu Jatim pada Rabu (23/8) tengah malam atau di media cetak pada Kamis (24/8).
"Selanjutnya, Bawaslu RI yang memiliki kewenangan memilih tiga komisioner. Di sana masih ada tes uji kepatutan dan kelayakan untuk menentukan tiga nama, kemudian dilantik pada September atau sehabisnya masa jabatan komisioner lama," katanya.
Sementara itu, disinggung munculnya isu protes atas lolosnya dua nama komisioner petahana, Sri Sugeng Pudjiatmoko dan Andreas Pardede, ia mengaku tak menerima apapun informasinya, baik lisan maupun tulisan.
Tim seleksi, lanjut dia, bekerja secara obyektif tanpa membedakan petahana atau tidak karena tergatung dari nilai akumulatif sesuai tahapan-tahapan seleksi.
"Sampai sekarang belum ada protes dan sesuai pedoman buku dari Bawaslu RI, keduanya tidak menyalahi aturan karena memberikan salinan legalisir bebas hukum. Apalagi di tes nilainya kami akui bagus-bagus," katanya.
Tes wawancara calon komisioner Bawaslu Jatim periode 2017-2022 di salah satu hotel kawasan Surabaya Selatan berlangsung selama dua hari, masing-masing 11 peserta hari pertama digelar hari ini dan 12 peserta pada hari kedua yang digelar Selasa (22/8).
Selain Gempur Santoso sebagai ketua, tim seleksi juga beranggotakan Kholid Mawardi, Abdul Quddus, Kris Nugroho serta Achmad Muhibin Zuhri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017