Tulungagung (Antara Jatim) - Subdit Jatanras (kejahatan kekerasan) Polda Jatim turun tangan dalam upaya menyelidiki kasus perampokan menggunakan senjata api di toko emas Al-Hikmah, Pasar Bendilwungu, Kabupaten Tulungagung, Minggu (20/8).

Pada Senin sore, satu tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) dari Polda Jatim didatangkan untuk melacak jejak sidik jari yang diduga tertinggal di etalase kaca maupun laci pembuka etalase saat perampok beraksi menggasak ratusan perhiasan emas di Toko emas Al-Hikmah tersebut.

"Kedatangan tim Inafis Polda Jatim ini untuk membantu mencari jejak sidik jari para pelaku. Inafis Polres Tulungagung kemarin sudah melakukan hal yang sama namun belum mendapat petunjuk signifikan," kata KBO Reskrim Polres Tulungagung Iptu Hery Purwanto.

Ia mengakui pencarian sidik jari cukup rumit karena jejak sidik jari pada etalase toko emas sangat banyak.

Sidik jari pelaku diduga menempel dan bercampur dengan sidik jari pengunjung toko emas yang datang pada hari-hari sebelumnya.

"Harus diurai untuk mendapat akurasi yang optimal," kata salah seorang anggota reserse Polres Tulungagung.

Menurut keterangan tim inafis Polres Tulungagung, jejak sidik jari telah dikumpulkan.

Namun pendalaman dan dukungan tim Inafis Polda Jatim yang memiliki perangkat lebih lengkap diharapkan mempermudah penyelidikan untuk mengidentifikasi sidik jari pelaku yang diyakini sebagai "pemain lama" dan terlatih.

"Kasus ini menjadi atensi polda karena pelaku menggunakan senjata api dan skala kerugian besar," katanya.

Namun Wakapolres Tulungagung Kompol I Dewa Gde Juliana maupun KBO Reskrim Polres Iptu Hery Purwanto belum mau berspekulasi adanya keterkaitan kasus perampokan itu dengan spekulasi keterlibatan jaringan terorisme dalam upaya penggalangan dana.

Menurut Hery, fokus polisi saat ini adalah melacak identifikasi nomor polisi kendaraan yang sempat terpotret saksi mata di seberang toko Al-Hikmah saat perampokan terjadi.

"Kami fokus dulu ke sana namun inipun cukup rumit karena ada dugaan plat nomor itu dipalsukan. Nopol sesuai yang terekam foto benar ada, namun kalau mengacu data STNK warna motornya beda. Lagi pula status sepeda motor satria yang berpelat AG ini sudah tidak pada pemilik asal karena disita pihak `leasing` di Sidoarjo, sejak 2016 silam," kata Hery.

Perampokan toko emas Al-Hikmah di kompleks Pasar Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol terjadi sekitar pukul 07.40 WIB.

Perampokan berlangsung cepat, hanya selang dua menit empat pelaku bersenjata api yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria F AG 6171 RAP dan Yamaha Vixion biru H 5692 HYG langsung masuk toko emas dan menggasak ratusan perhiasan di etalase.

Pelaku saat itu langsung kabur ke arah selatan dan diduga menuju arah Blitar.

Kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar, mengacu nilai perhiasan emas seberat tiga kilogram yang amblas dirampok empat pria yang beraksi dengan tetap mengenakan helem tersebut.

Saat kejadian, pemilik toko sedang menunaikan ibadah haji di tanah Suci Makkah, sementara Toko emas dijaga oleh dua karyawan dan satu pria yang tak lain suami dari salah satu pekerja toko itu.

Polisi sudah memeriksa beberapa CCTV (close circuit television) di sekitar lokasi maupun meminta keterangan sejumlah saksi, namun hingga saat ini hasilnya masih nihil. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017