Sampang (Antara Jatim) - Perwakilan United Nations Children's Fund (Unicef) untuk Indonesia Gunilla Olsson yakin Indonesia akan bebas dari penyakit campak dan rubella sesuai dengan cita-cita negara dan Dewan Keamanan PBB.
"Saya yakin Indonesia bisa bebas campak dan rubella, apabila para pemangku kebijakan di negeri ini, seperti yang terjadi di Sampang saat ini," katanya saat meninjau pelaksanaan imunisasi campak dan rubella di Pondok Pesantren Al Ikhsan, Desa Jrengoan, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, Sabtu.
Olsson menilai, dukungan para pihak, seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama yang banyak memiliki pengaruh di masyarakat memiliki peran penting dalam ikut mensukseskan program imunisasi campak dan rubella itu.
"Jika yang terjadi di Sampang ini juga terjadi di daerah lain, saya yakin, impian Indonesia untuk bebas campak dan rubella akan segera terwujud," ujar Olsson.
Ia menjelaskan, negara-negara di dunia ini telah mengetahui akan dampak dari penyakit campak dan rubella tersebut memang sangat berbahaya.
Tapi, sambung dia, dunia juga telah mengetahui bahwa jenis penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi, dan itu telah dilakukan, termasuk Indonesia.
Hal penting yang menurut dia, perlu diperhatikan ialah mencegah penularan penyakit campak dan rubella dari satu anak ke anak-anak yang lain. "Jangan sampai seorang anak yang terkena penyakit campak dan rubella itu, menjadi sumber penyakit bagi anak yang lainnya, dan inilah pentingnya imunisasi," ujar Gunilla Olsson.
Olsson yang menyampaikan keterangan pers disampingi oleh Direktur Unicef Area Jawa Timur Arie Rukmana itu lebih lanjut menjelaskan, di Asia, hampir semua negara sudah melakukan imunisasi campak dan rubella tersebut.
Saat di Pondok Pesantren Al Ikhsan Desa Jrengoan, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, Perwakilan Resmi Unicef Pusat untuk Indonesia Gunilla Olsson itu juga meninjau secara langsung pelaksanaan imunisasi di asrama pondok pesantren putri bersama Ketua Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Nina Soekarwo.
Bahkan Olsson sempat berfoto bersama dengan para santri putri secara bergantian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017