Probolinggo (Antara Jatim) - Seorang calon haji bernama Sumaryam (62) asal Kota Probolinggo, Jawa
Timur, meninggal dunia di Mekkah karena sakit dan sudah dimakamkan di
sana.
Wali Kota Probolinggo Rukmini mengunjungi ke rumah duka keluarga calon haji yang meninggal tersebut di Jalan Musi RT 3 RW 5, Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kabupaten Probolinggo, Jumat.
"Mudah-mudahan diberi kesabaran kepada keluarga almarhumah. Di sana beliau meninggal dunia di Tanah suci, semoga husnul khotimah," kata Rukmini saat takziah ke rumah keluarga Sumaryam.
Dengan meninggalnya satu calon haji asal Probolinggo, lanjut dia, secara otomatis mengurangi jumlah calon haji Kota Probolinggo yang semula 205 orang dan kini menjadi 204 orang.
"Mudah-mudahan seluruh calon haji sehat walafiat dan tidak ada lagi yang meninggal dunia. Semoga jamaah calon haji asal Kota Probolinggo sehat semua dan bisa menjalankan ibadah hingga selesai dan kembali ke Indonesia dengan selamat, serta menjadi haji mabrur. Amin," katanya.
Wali Kota Probolinggo yang didampingi Pelaksana harian Sekretaris Daerah Achmad Sudiyanto, Kabag Humas dan Protokol Prijo Djatmiko, Kabag Kesra Aman Suryaman, Kabag Umum Sugito Prasetyo dan Camat Kedopok Nanang Agus Santoso juga menyerahkan santunan uang duka kepada keluarga almarhumah Sumaryam.
Anak almarhumah, Sunipa mengatakan ibunya menunaikan ibadah haji bersama bapaknya Sunamo (67) yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 53 di Kota Probolinggo.
"Setelah dimakamkan, bapak menelpon kami dan bercerita kalau ibu sudah dimakamkan. Katanya dimakamkan sama seperti di Indonesia, bukan ditumpuk-tumpuk seperti cerita orang," katanya.
Ia mengatakan ibunya sudah lama memiliki penyakit diabetes, namun saat tes kesehatan calon haji dinyatakan lolos dan tidak ada masalah dengan kesehatannya.
"Hanya saja akhir-akhir ini kesehatannya terganggu dengan asam urat dan kolesterol. Setelah sya`i, ibu mengeluh pusing lalu ditidurkan dan saat dilihat lagi, sudah meninggal dunia," kenang anak perempuan almarhumah itu.
Sebanyak 205 calon haji kloter 53 asal Kota Probolinggo yang terdiri dari 95 laki-laki dan 110 perempuan, serta dua di antaranya menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatan yang memerlukan pendampingan berangkat haji pada Minggu (13/8).(*)
Wali Kota Probolinggo Rukmini mengunjungi ke rumah duka keluarga calon haji yang meninggal tersebut di Jalan Musi RT 3 RW 5, Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kabupaten Probolinggo, Jumat.
"Mudah-mudahan diberi kesabaran kepada keluarga almarhumah. Di sana beliau meninggal dunia di Tanah suci, semoga husnul khotimah," kata Rukmini saat takziah ke rumah keluarga Sumaryam.
Dengan meninggalnya satu calon haji asal Probolinggo, lanjut dia, secara otomatis mengurangi jumlah calon haji Kota Probolinggo yang semula 205 orang dan kini menjadi 204 orang.
"Mudah-mudahan seluruh calon haji sehat walafiat dan tidak ada lagi yang meninggal dunia. Semoga jamaah calon haji asal Kota Probolinggo sehat semua dan bisa menjalankan ibadah hingga selesai dan kembali ke Indonesia dengan selamat, serta menjadi haji mabrur. Amin," katanya.
Wali Kota Probolinggo yang didampingi Pelaksana harian Sekretaris Daerah Achmad Sudiyanto, Kabag Humas dan Protokol Prijo Djatmiko, Kabag Kesra Aman Suryaman, Kabag Umum Sugito Prasetyo dan Camat Kedopok Nanang Agus Santoso juga menyerahkan santunan uang duka kepada keluarga almarhumah Sumaryam.
Anak almarhumah, Sunipa mengatakan ibunya menunaikan ibadah haji bersama bapaknya Sunamo (67) yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 53 di Kota Probolinggo.
"Setelah dimakamkan, bapak menelpon kami dan bercerita kalau ibu sudah dimakamkan. Katanya dimakamkan sama seperti di Indonesia, bukan ditumpuk-tumpuk seperti cerita orang," katanya.
Ia mengatakan ibunya sudah lama memiliki penyakit diabetes, namun saat tes kesehatan calon haji dinyatakan lolos dan tidak ada masalah dengan kesehatannya.
"Hanya saja akhir-akhir ini kesehatannya terganggu dengan asam urat dan kolesterol. Setelah sya`i, ibu mengeluh pusing lalu ditidurkan dan saat dilihat lagi, sudah meninggal dunia," kenang anak perempuan almarhumah itu.
Sebanyak 205 calon haji kloter 53 asal Kota Probolinggo yang terdiri dari 95 laki-laki dan 110 perempuan, serta dua di antaranya menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatan yang memerlukan pendampingan berangkat haji pada Minggu (13/8).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017