Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mulai menyosialisasikan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman kebakaran pemukiman warga dengan cara mendatangi rumah warga.

"Sosialisasi kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran pemukiman kami lakukan dengan mendatangi rumah warga dari kampung ke kampung mulai pekan ini," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Jumat.

Ia mengaku sudah memberikan tugas kepada jajarannya dengan mobil sosialisasi langsung mendatangi rumah warga dari kampung ke kampung.

"Petugas melakukan siaran keliling terkait kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran pemukiman," ucapnya.

Menurut dia, sosialisasi kepada warga dengan mendatangi langsung dari kampung ke kampung dilakukan sebagai usaha mengurangi kejadian kebakaran yang cenderung meningkat memasuki kemarau.

"Prinsipnya warga diminta waspada dalam menghadapi ancaman kebakaran. Selain itu juga cepat tanggap melapor ke dinas damkar kalau terjadi kebakaran," kata dia, menjelaskan.

Ia menambahkan dinas damkar juga akan membentuk masyarakat peduli kebakaran yang bertugas ikut melakukan pencegahan dan melapor apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

Data pada dinas damkar setempat menyebutkan sejak 1 Januari telah terjadi 36 kali kejadian kebakaran di sejumlah desa di 27 kecamatan, mulai kebakaran rumah, pasar, kios, juga bangunan lainnya, serta hutan dan lahan dengan total kerugian mencapai Rp1,8 miliar.

"Dalam kemarau ini sudah lebih dari lima kali kejadian kebakaran hutan. Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan mobil tangki pemadam kebakaran, dengan dibantu petugas Perhutani, juga polisi dan TNI bersama masyarakat," tuturnya.

Besarnya kerugian kebakaran tahun ini melampaui kebakaran pada 2016 yang hanya Rp1,7 miliar dalam 48 kejadian kebakaran.

"Untuk mengurangi kejadian kebakaran dibutuhkan kewaspadaan semua pihak," kata dia, menegaskan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono menambahkan BPBD telah mengirimkan surat Bupati Bojonegoro Suyoto yang berisi kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan dua pekan lalu.

Surat itu disampaikan kepada  jajaran pemkab termasuk kepada 28 kecamatan di daerahnya dengan mempertimbangkan Bojonegoro wilayahnya separuh lebih kawasan hutan.

"Surat yang akan dikirimkan itu menindaklanjuti surat Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, terkait kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017