Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Senin, mendatangkan tenaga ahli dari Jerman untuk mendampingi SMK di wilayah itu melakukan pengembangan guna memperkuat program dual sistem SMK dengan industri.

Kabid Pembinaan SMK Dindik Jatim Dr Hudiyono di sela workshop "Senior Expert Service" (SES) untuk Revitalisasi SMK di Jatim, Senin menuturkan, Jerman telah membuka peluang untuk mengirimkan senior expert dari berbagai bidang keahlian. Dirinya menilai ini sebagai kesempatan yang bagus untuk menguatkan standarisasi SMK di Jatim seperti halnya Jerman.

"Kita akan memulai dari beberapa keahlian tertentu. Misalnya untuk program keahlian pertanian, pariwisata atau kelautan," tutur Hudiyono.

Dia menjelaskan, kegiatan senior expert di Jatim ini nantinya akan fokus pada penguatan sistem ganda yakni metode training dan harmonisasi kurikulum SMK dengan industri. Praktiknya, mereka akan mendampingi SMK minimal selama tiga minggu atau maksimal enam bulan.

Dari segi pembiayaan, Hudiyono mengakui kedatangan expert ini tidaklah berat. Sebab, pemerintah Jerman mengirimkan tenaga expert ini secara gratis.

"Kita hanya menyiapkan biaya lokal. Misalnya penginapan dan kebutuhan sehari-harinya," tutur dia.

Sementara itu, mantan Deputi Atase Pendidikan KBRI Berlin, Jerman, Prof Agus Rubiyanto menuturkan, Jerman memberi kesempatan cukup besar bagi negara-negara di dunia yang ingin mengembangkan pendidikan vokasinya. Salah satunya dengan mengirimkan senior expert, yaitu orang-orang yang ahli di Jerman dalam bidang pendidikan ganda.

"Totalnya ada sekitar 12.500 senior expert. Pemerintah China sudah mendatangkan 400 expert untuk program ini. Sementara di Indonesia, mungkin bisa sekitar 100-200 expert yang bisa didatangkan," tutur Agus.

Pria yang juga guru besar Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini menjelaskan, di Jerman, iklim pendidikan vokasi telah tertata rapi. Khususnya dalam bidang vokasional. Sekolah dengan industri berjalan cukup harmonis.

"Harapan kita, pengembangan itu dapat disesuaikan dengan potensi lokal daerah masing-masing. Karena itu, dalam kesempatan ini kita inventarisir dulu bidang-bidang yang membutuhkan tenaga ahli dari Jerman," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Kasubid Pendidikan dan Kemasyarakatan Bapeda Jatim Ida Tri Wulandari menegaskan, kesamaan visi untuk mengembangkan SMK harus terjalin. Karena itu, perangkat daerah lain selain Dindik Jatim juga akan dilibatkan.

"Kita akan bangun komunikasi dengan Disnaker, Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dispora dan Dinsos untuk menyamakan visi tentang vokasional. Tapi dengan tugas dan fungsinya masing-masing," tutur dia.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017