Tulungagung (Antara Jatim) - Seorang calon haji asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, bernama Djiono Satar Ironadi (58) meninggal dunia setelah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat.

"Beliau (Djiono) meninggal karena sakit diabetes dan paru yang dideritanya. Saat mau berangkat kondisinya memburuk sehingga beliau ditinggal (ditunda)," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung Safa` Antoni, Jumat.

Selama 12 hari dirawat di RSH Sukolilo, Djiono terus didampingi istrinya yang ikut menunda keberangkatannya ke Tanah Suci.

Djiono bersama istri merupakan pasangan calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang 8 yang dijadwalkan berangkat pada 30 Juli.

Namun, karena kondisi kesehatannya menurun ketika tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, maka Djiono langsung dirujuk ke RSH Sikolilo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Istri Djiono sendiri sampai saat ini masih belum memberikan keputusan apakah akan berangkat ke Tanah Suci atau tidak.

"Kalau ingin melanjutkan perjalanan haji maka dia bisa berangkat bersama kloter lain," kata Safa`.

Saat ini persiapan pemberangkatan kloter 43 asal Kabupaten Malang. Kloter tersebut merupakan kloter terakhir gelombang I yang turun di Bandara Madinah.

"Sebab nanti kloter 44 masuk gelombang dua, yang turun langsung di Bandara Mekkah," kata Safa`. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017