Malang (Antara Jatim) - Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan keberadaan guru tidak tetap (GTT) di berbagai jenjang sekolah di Kabupaten Malang telah menyelamatkan dunia pendidikan di daerah itu karena tanpa kehadiran mereka, kemungkinan dunia pendidikan di daerah setempat akan "kolaps".

"Kekurangan guru di berbagai jenjang, khususnya di SD merupakan masalah kita bersama. Jika tidak ada GTT, mungkin dunia pendidikan kita akan kolaps. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi keberadaan GTT ini karena kontribusinya terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah sangat besar," kata Rendra Kresna di Malang, Jawa Timur, Jumat.

Meski demikian, lanjutnya, GTT juga tidak bisa disalahkan jika tidak hanya fokus mengajar di satu tempat (sekolah) atau mencari tambahan di bidang lain, sebab honor yang diterima sebagai GTT tidak seberapa jika dibandingkan dengan gaji guru yang berstatus PNS atau guru tetap.

Dengan kondisi GTT yang seperti sekarang ini, Rendra berharap keberadaan GTT di Kabupaten Malang yang jumlahnya tidak sedikit itu bisa diangkat menjadi PNS. "Sekarang kami hanya berharap dari partisipasi masyarakat (orang tua siswa) untuk membantu memenuhi tingkat kesejahteraan mereka (GTT)," kata Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur tersebut.      

Rendra juga berharap tidak hanya pemerintah, organisasi, masyarakat dan pemerhati pendidikan pun didorong bisa saling mendukung dan harus berpartisipasi memperhatikan kesejahteraan GTT, khususnya orang tua atau wali murid yang mampu.

Selain mengapresiasi keberadaan GTT di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang, bupati dua periode itu juga menginginkan posisi dan prestasi pendidikan di daerah itu meningkat dibanding sekarang. "Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas yang pada akhirnya berimbas pada peningkatan prestasi dunia pendidikan di Kabupaten Malang," ucapnya.

Pemkab, lanjutnya,  juga akan menelusuri penyebab tidak beranjaknya prestasi pendidikan di daerah itu.

"Memang tidak semua  sekolah stagnan, banyak juga yang berpreasi. Akan tetapi kalau semua berprestasi itu kan lebih baik. Mudah-mudahan penyebab stagnasinya prestasi dan kualitas pendidikan di Kabuapten Malang ini segera terurai dan mampu mengangkat prestasi dunia pendidikan daerah ini di kancah nasional maupun internasional," katanya.

Berdasarkan data Disdik, kabuapten Malang masih kekurangan sekitar 2.500 guru berstatus PNS, sehingga kekurangan itu diisi oleh GTT. Hanya saja, honor GTT tersebut sebagian besar masih di bawah upah minimum kabupaten (UMK) yang mencapai hampir Rp3 juta per bulan. Sedangkan honor GTT masih ada yang di bawah Rp1 juta per bulan. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017