Mojokerto (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, meminta Kementerian Agama di kabupaten setempat untuk mengintensifkan koordinasi seputar pelaksanaan haji tahun 2017.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Selasa mengatakan pihaknya meminta kepada Kemenag untuk mengintensifkan koordinasi supaya tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu proses pelaksanaan pemberangkatan sampai pemulangan haji mendatang.

"Kami mohon dengan hormat agar instansi terkait, utamanya Kantor Kementrian Agama, untuk mengintensifkan koordinasi supaya tidak terjadi hal-hal yang bisa menggangu proses pelaksanaan haji," ujarnya di saat memberi pemantapan manasik haji Kabupaten Mojokerto tahun 2017.

Dalam kesempatan itu, dirinya bersyukur karena kuota calon haji di Kabupaten Mojokerto tahun 2017, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

"Berdasarkan SISKOHAT Kantor Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto pada tahun 2017 ini mendapat kuota 2.262 orang dan yang bisa melunasi ONH sebanyak 1.790 orang. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Kami berharap peningkatan ini akan terjadi di setiap tahunnya, sehingga semakin banyak saudara-saudara yang bisa melaksanakan ibadah haji," ucapnya.

Ia mengatakan, sebelum diberangkatkan nanti, para calon haji atau sering disebut calhaj memang telah melakukan berbagai persiapan dan pembekalan.

"Di antaranya kegiatan manasik Haji 1438 H yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli lalu, serta beberapa rangkaian kegiatan pembekalan dan pemantapan," ucapnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Mojokerto, Agus M. Anas, mengatakan, pemantapan manasik haji dimaksudkan calhaj dapat memahami dan mengamalkan syarat dan rukun haji dengan sempurna. 

"Silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah sesama calon haji dalam Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Mojokerto, juga diharapkan makin kuat dan solid," ucapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017